Mahasiswa Ngaku Diculik karena Demo di Kantor Gubernur: Saya Disuruh Minta Maaf

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhamad Syahrul Wadjo mahasiswa Universitas Pattimura yang dinyatakan diculik sekelompok ornag tak dikenal saat memberikan keterangan kepada waratwan di Kantor Polresta Pulau Ambon, Jumat (4/9/2020).

"Ini nanti berkembang, termasuk dua orang itu juga nanti kita periksa jadi baru nanti ketahuan, jadi jelasnya yang pertama klarifikasi dulu, begitu kemarin itu isunya begitu beredar, saya dengar saja rasa ngeri," kata Kabid Humas Polda Maluku Muhamad Roem Ohoirat.

Kabar Awal Diculik

Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa menjadi korban penculikan dan penganiayaan sekelompok orang tak dikenal.

Setelah berhasil bebas, korban kepada polisi mengaku aksi penculikan terkait materi demo yang dilakukan korban bersama teman-temannya pada Rabu (2/9/2020).

Peristiwa penculikan ini menimpa seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, Muhammad Syahrul Wadjo, yang diculik sejumlah orang tak dikenal di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon.

Kejadian ini pun mengundang reaksi dari Pemprov Maluku, yang mendukung penuh upaya Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku untuk mengusut tuntas kasus penculikan dan penganiayaan ini.

Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang mengatakan, terkait kejadian itu, ia telah menemui Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar di kantornya dan ada tekad kuat Polda Maluku untuk mengungkap kasus tersebut.

"Jadi, tadi saya itu kan pergi ke Polda, ada atensilah supaya jangan ada yang bermain-bermain saling curiga dan segala macam, mudah-mudahan cepat dapat pelaku," kata Kasrul, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (3/9/2020) malam.

Saat menemui Kapolda, pihaknya juga mendorong agar kasus tersebut segera ditangani dan diungkap sehingga tidak ada opini liar di masyarakat yang dapat menjurus pada saling tuding atas kejadian itu.

"Kami juga mendorong polisi (mengusut), jangan sampai orang saling tuduh ke sana kemari, takutnya ada kenapa-kenapa ada yang main sana, main sini, jadi kami tadi bicara dengan Pak Kapolda mudah-mudahan bisa cepat ditangani. Saya kira Polda juga bergerak cepat ya," ujar dia.

Dari pengakuan korban kepada polisi, aksi penculikan itu terkait materi demo yang dilakukan korban bersama teman-temannya pada Rabu kemarin.

Namun, Kasrul tidak mau berspekulasi terkait motif dari insiden tersebut.

"Jangan kita berspekulasi, kemarin saya sudah bilang kami pemerintahan ini sangat aspiratif siapa pun yang datang ke sini kami terimalah, yang penting datang dengan tata krama katong orang basudara," kata dia.

Sementara itu, anggota DPRD Maluku, Azis Hentihu mendesak agar Kapolda Maluku segera menangkap para pelaku penculikan mahasiswa tersebut.

Sebab, insiden itu merupakan pelanggaran hukum yang tidak bisa diterima oleh siapa pun.

Halaman
1234

Berita Terkini