Ini Asal Usul, Jenis, dan Cara Membuat Layang-layang, Ada Sejak Abad 17 Sejarah Melayu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi / Ini Asal Usul, Jenis, dan Cara Membuat Layang-layang, Ada Sejak Abad 17 Sejarah Melayu

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Memasuki musim kemarau, biasanya banyak anak-anak maupun orang dewasa memainkan layang-layang.

Ya, layang-layang memang banyak dimainkan saat musim kemarau tiba.

Tak jarang jika layang-layang disebut menjadi permainan musiman, yang hanya dimainkan pada musim kemarau saja.

Menilik asal usul layang-layang, ternyata layang-layang sudah ada sejak abad ke-17.

Dalam bahasa Inggris, layang-layang dikenal dengan sebutan kite, nama ini diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.

Layangan, layang-layang, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) adalah sebuah lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali.

VIRAL Bocah 3 Tahun Terbang Bersama Layang-layang Jumbo, Tonton Videonya di Sini

Heboh Video Anak Kecil di Gang Sempit Mirip Putra Raffi Ahmad, Rafathar Versi Maen Layangan

Permainan tradisional ini memanfaatkan kekuatan hembusan angin untuk mengangkatnya atau menerbangkannya.

Selain dikenal sebagai sebuah permainan, layang-layang diketahui memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Layang-layang terbang ke udara berkat gaya-gaya aerodinamika dari gerakan relatifnya terhadap angin.

Angin relatif itu ditimbulkan oleh aliran udara alamiah atau tarikan layang-layang lewat benang penghubung.

ILUSTRASI - Layang-layang adalah sebuah permainan yang dibuat dari sebuah lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara (freepik.com)

ASAL USUL

Belum diketahui pasti kapan layangan mulai dikenal di Indonesia karena belum terdapat sumber sejarah yang pasti.

Dalam Beberapa rangkaian relief cerita pada candi, sekilas hanya menampilkan layang-layang berupa bagian dari tumbuhan yang diterbangkan oleh seutas tali.

Pada awal abad 21, terdapat penemuan sebuah lukisan yang ada di sebuah gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.

Halaman
1234

Berita Terkini