- Hilang nafsu makan.
- Pembengkakan hati.
- Gagal hati akut.
- Mual dan muntah.
- Sering merasa lelah.
- Demam.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Hepatitis, Waspada bila Urine Berwarna Gelap dan Kulit Menguning
Pengobatan dan Pencegahan
Untuk langkah pertama mengobati hepatitis E, dokter biasanya menggunakan terapi imunosupresi.
Hasilnya, viral load (jumlah virus dalam darah) HEV dapat berkurang hingga 30 persen pada pasien.
Bagi pasien yang terapi imunosupresinya tidak dapat dikurangi dan bagi mereka yang virusnya tidak berkurang setelah menggunakan imunosupresi, maka dianjurkan untuk menggunakan terapi antivirus.
Hepatitis E juga bisa diobati dengan melakukan prosedur transplantasi hati pada kasus tertentu.
Penanganan ini biasanya dilakukan jika hepatitis E sudah masuk ke tahap kronis.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Gejala Hepatitis, Infeksi Virus dan Faktor Gaya Hidup jadi Penyebab Utama
Namun, pengobatan ini memicu efek samping yang signifikan dan penolakan organ pada penerima transplan, terutama cangkok jantung atau ginjal.
Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang hamil, periksakan diri segera ke dokter.
Mungkin saja kamu membutuhkan penanganan yang lebih serius di rumah sakit.
Hepatitis E dapat dicegah dengan memerhatikan kebersihan diri dan lingkungan, yakni dengan tidak mengonsumsi air yang kotor dan makanan mentah.