"Saya juga ingatkan, kalau ini laskar 'kan tentara.
Jadi bingung juga saya," kata Desmond J Mahesa.
"Laskar ini tentara, untuk perang juga.
Perang sama siapa?
Saya jadi bingung," lanjutnya.
Desmond menilai penggunaan istilah semacam itu dapat ditafsirkan berbahaya karena mengancam persatuan bangsa.
Ia menyinggung penggunaan istilah laskar dengan tujuan mendirikan negara baru adalah menentang konstitusi.
Baca juga: FPI Jelaskan Masalah Anggota Laskar FPI yang Hendak Tabrak Mobil Penguntit
"Saya sebagai pimpinan Komisi III melihat hal-hal kayak gini, negara ini jadi kayak dalam keadaan perang semua.
Kalau sudah laskar-laskaran, sama saja zaman kita laskar prarevolusi," tegasnya.
"Kakek saya juga komandan laskar, tapi tujuannya kemerdekaan.
Laskar sekarang tujuannya apa?
Mau mendirikan negara?
Itu melawan konstitusi," kata Desmond.
Baca juga: Kuasa Hukum Front Pembela Islam: Ada Luka Tak Wajar di Tubuh Jasad 6 Laskar FPI
Desmond meminta lebih berhati-hati menggunakan kata-kata yang dapat memicu konflik bangsa.
Ia menambahkan, dirinya yakin Habib Rizieq bukan berarti hendak membuat negara baru.