Dunia Berdarah-darah karena Corona, China Dicap Biang Kerok! WHO ke Wuhan Selidiki Asal Usul Virus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dunia Berdarah-darah karena Corona, China Dicap Biang Kerok! WHO ke Wuhan Selidiki Asal Usul Virus. Foto orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020)

TRIBUNBATAM.id - Dunia Berdarah-darah karena Corona, China Dicap Biang Kerok! WHO ke Wuhan Selidiki Asal Usul Virus.

Penyelidik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengunjungi China pada Januari tahun depan.

Kedatangan para penyelidik itu bukan untuk bertamasya atau kunjungan seremonial, melainkan menyelidiki asal usul virus corona.

Virus corona atau Covid-19 diketahui bermula dari Wuhan, China dan menyebar ke seluruh dunia.

Hingga saat ini belum ada satu pun negara yang terserang pandemi Covid-19 mampu pulih.

Akibatnya banyak sentimen negatif tertuju ke China, yang dianggap paling bertanggung jawab soal Covid-19.

Baca juga: Megawati Tebar Pujian ke China, Paling Awal Bantu Indonesia saat Virus asal Wuhan Menyerang

Menanggapi hal tersebut, penduduk Wuhan mengatakan mereka ingin tim itu datang ke pusat kota, berharap mereka bisa membuktikan virus itu tidak berasal dari sana.

Warga Wuhan di Hubei, China, sedang menunggu angkutan di terminal Kota Wuhan, Selasa (7/4/2020) tengah malam, beberapa jam sebelum pencabutan status Lockdown (dok_courtesy_SCMP)

Diberitakan, tim penyelidik internasional diperkirakan akan melakukan perjalanan ke China pada Januari, kata WHO pada Kamis (17/12/2020), setelah lebih dari setahun kelompok infeksi Covid-19 pertama yang diidentifikasi dikaitkan dengan pasar makanan laut Huanan di Wuhan.

"Saya persilahkan mereka datang.

Kami juga ingin tahu bagaimana perkembangannya, khususnya dari mana asalnya, apakah sumber virusnya ada di sini," kata seorang warga Wuhan yang bermarga Wan, saat berjalan menuju kantor, Kamis pagi.

"Perasaan saya asalnya bukan dari situ," tambahnya mengacu pada pasar seafood.

Baca juga: Ilmuwan China Lari ke AS, Sebut Laboratorium Wuhan Ciptakan Corona Dikendalikan Pemerintah

WHO tidak mengonfirmasi apakah timnya akan pergi ke Wuhan, dengan mengatakan bahwa diskusi tentang rencana perjalanan sedang berlangsung.

Tim WHO beranggotakan dua orang mengunjungi China pada Juli, tetapi tidak mengunjungi Wuhan.

Kota Wuhan sepi setelah munculnya virus Corona pertama kali pada akhir 2019 lalu (Youtube/Washington Post)

Dilaporkan Reuters, mengutip seorang anggota dan diplomat, bahwa tim yang terdiri dari 12-15 ahli internasional akan mengunjungi Wuhan untuk memeriksa bukti, termasuk sampel manusia dan hewan yang dikumpulkan oleh para peneliti China, dan untuk membangun studi awal mereka.

Beijing sangat menentang seruan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona, tetapi mengatakan mereka bersedia untuk penyelidikan yang dipimpin WHO.

Baca juga: Ribuan Warga Wuhan Pesta di Kolam Air, Rayakan Bebas dari Virus Corona

Kementerian luar negeri China tidak secara langsung mengomentari kunjungan WHO selama briefing media harian pada hari Kamis.

"China siap meningkatkan kerjasamanya dengan WHO untuk memajukan upaya penelusuran global dan memberikan kontribusi kami dalam kemenangan awal kami melawan pandemi," kata juru bicara Wang Wenbin.

Masih banyak pertanyaan tentang asal-usul Covid-19 dan peran perdagangan satwa liar eksotis Wuhan di dalamnya.

Baca juga: Pejabat Wuhan Umumkan Hasil Tes Covid-19 Warganya, Sebanyak 300 Orang Tanpa Gejala (OTG) Ditemukan

Meskipun pihak berwenang menutup pasar Huanan pada Januari, ada konsensus ilmiah yang berkembang bahwa virus itu tidak berasal dari sana.

Beberapa penelitian menunjukkan virus itu sudah beredar pada saat mencapai pasar, dengan lebih dari satu jalur transmisi.

Warga Wuhan di Provinsi Hubei menikmati sunset di 18 Maret 2020 lalu saat penyebaran virus corona menurun (Xinhua/Shen Bohan)

China masih membatasi dengan ketat akses ke lokasi-lokasi seperti pasar Huanan, yang masih kosong dan terkunci meskipun kehidupan normal sebagian besar telah dimulai kembali di Wuhan dan di seluruh China.

Beijing juga telah mendorong narasi bahwa virus itu ada di luar negeri, sebelum ditemukan di Wuhan, dan tidak seperti negara lain yang mengutip kemasan makanan beku sebagai risiko penyebaran Covid-19.

"Ada kemungkinan kuat itu dibawa melalui grosir makanan laut dari tempat lain.

Wuhan tidak memiliki makanan laut," kata mahasiswa Wuhan berusia 20 tahun, Jiang Yongcheng.

Baca juga: Pejabat Wuhan Umumkan Hasil Tes Covid-19 Warganya, Sebanyak 300 Orang Tanpa Gejala (OTG) Ditemukan

Yang lain mengatakan kunjungan WHO adalah kesempatan untuk menunjukkan seberapa baik kota itu memerangi virus.

Wuhan belum melaporkan kasus yang ditularkan secara lokal sejak 10 Mei, setelah penguncian 76 hari yang merupakan salah satu yang paling ketat di seluruh dunia.

"Kami tidak takut dengan penyelidikan mereka," kata Liu Qin, yang bekerja di real estate.

"Karena Anda dapat melihat dari epidemi tahun ini, di Wuhan semuanya dilakukan dengan baik, jika tidak, epidemi tidak akan dapat dikendalikan dengan cepat."

Baca juga: Wuhan bakal Gelar Tes Massal Covid-19, Warga Khawatir Timbul Gelombang Kedua Wabah Corona

Baca juga: Pulihkan Kondisi Ekonomi Setelah Lockdown, Wuhan Beri Subsidi Untuk Warganya Beli Mobil Baru

Baca juga: Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Wuhan Lakukan Tes Pada Hampir 7 Juta Orang Dalam 12 Hari

.

.

.

Baca berita menarik lain di Google

SUMBER: KONTAN

(*)

Berita Terkini