Pengadilan juga mendengar bahwa Pei masuk tanpa izin ke kamar keempat pada 8 Februari, dan tertangkap basah oleh siswi yang kembali ke kamarnya.
Baca juga: AC Milan vs Juventus, Stefano Pioli: Ini Bukan Laga Penentu Juara, Tapi Akan Sengit
Baca juga: Uji Coba Ditunda, Timnas U19 Gelar Internal Game, Irfan Jauhari, Rendy, Titan Agung Cetak Gol
Wanita itu kemudian melaporkannya ke keamanan kampus dan mengajukan laporan polisi pada 13 Februari setelah keamanan berhasil melacak Pei, yang tertangkap kamera sirkuit tertutup.
Pei akan membawa pulang pakaian dalam dan menyimpannya di dalam tas.
Kadang ia mengeluarkan pakaian dalam wanita itu dan menyentuhnya saat dia terangsang.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Kayal Pillay mengatakan Pei tidak tinggal di blok asrama itu.
Namun, dia mengetahui tata letaknya karena dia pernah tinggal di sana selama orientasi.
Blok tersebut juga berada di tengah antara gedung laboratorium tempat Pei belajar dan halte bus yang dia gunakan.
Kayal Pillay menambahkan Pei sangat berhati-hati saat masuk ke kamar.
Baca juga: Hasil Liga Inggris Southampton vs Liverpool, Eks The Reds Danny Ings Cetak Gol, Liverpool Kalah
Baca juga: Selain Vaksin Pfizer, Singapura Juga Pakai Vaksin Moderna dan Sinovac, Menkes: Akan Datang Bertahap
Para korban, yang tidak biasa mengunci pintu, tidak menyadari ada orang yang masuk, dan hanya menduga pakaian dalam itu salah tempat.
Kayal Pillay meminta pengadilan agar vonis tersebut mempertimbangkan pencegahan dan beratnya pelanggaran.
"Terdakwa menyusup langsung ke kamar asrama mereka dan melanggar rasa aman yang harus dimiliki oleh setiap siswa, pria atau wanita, di kampus universitas."
"Hukuman tersebut harus mempertimbangkan kerusakan mental yang dialami para korban ini yang menjadi sasaran terdakwa."
"Kamar mereka dan mencuri celana dalam mereka untuk kepuasan seksual. "
Pengacara Pei, Mr Joel Heng dari Hoh Law Corporation, meminta hukuman percobaan, mengatakan kliennya menyesal karena kerja kerasnya masuk dan belajar di NUS dibayangi dan dinodai kasus ini."
Pengadilan mendengar bahwa tindakan Pei telah "menghancurkan kerja kerasnya" dan mengakibatkan hilangnya beasiswa - yang sejak saat itu harus ia bayar kembali.
Baca juga: Insiden Malam Tahun Baru 2021, Bocah 12 Tahun Tewas Tertembak Peluru Nyasar
Baca juga: Foto-foto Banjir Johor Malaysia Awal Tahun 2021, Rumah Terendam Air Ribuan Orang Mengungsi