"Andaikan dalam posisi saya ini kembali ke abang semua, jadi pengusaha. Pasti keinginan abang adalah yang pertama sekali itu profit dan pasti keuntungan.
Jadi kesimpulannya, persoalan ini bukan persoalan dari pada SPBU.
Untuk masalah yang lebih jelasnya lagi, saya sarankan langsung ke pihak Pertamina terkait kelangkaan Premium dan Pertalite," kata Dadang kepada TribunBatam.id.
SPBU yang ia kelola hanya menyediakan Premium, Pertamax 92, Pertamax Turbo dan Bio Solar.
"Premium kami masih jual, namun untuk saat ini stoknya tidak ada.
Pertalite tidak kami jual memang tidak ada penjualan di sini.
Kami ganti Pertamax 92. Itu sudah satu bulan lebih dan hampir dua bulanan lah," ungkapnya.
Dadang yang sudah 10 tahun melakoni usaha SPBU ini mengaku sejak pandemi Covid-19, usahanya mengalami penurunan dari segi omzet
Lain halnya dengan SPBU Sei Panas, saat Tribunbatam.id, mencoba mengkonfirmasi terkait kelangkaan BBM jenis pertalite dan premium di kantor SPBU Sei Panas.
Langkah DPRD Batam
Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto meminta Pertamina untuk tranparansi dalam pendistribusian kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di Batam.
Hal ini dikarenakan fakta di lapangan masih banyak terlihat antrian kendaraan hampir di seluruh SPBU.
Ia juga tampak mempertanyakan alasan pengurangan kuota BBM yang saat ini dilakukan oleh Pertamina.
Walau demikian, pihaknya pernah mencoba mengonfirmasi hal tersebut dan didapati bahwa kuota BBM di Batam tidak berkurang.
"Perlu dijelaskan oleh mereka, apakah kuotanya berkurang? Atau memang ini kebijakan dari pusat? Karena faktanya memang banyak antrean di SPBU, dan terkesan ada pengurangan," ujar Nuryanto saat berada di Kantor Coffee Batam Center, Rabu (27/1/2021).
Tidak hanya itu, kata dia, adanya permasalahan ini juga diakuinya sebagai salah satu ketidaksinkronan komunikasi antara Pertamina dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Nuryanto menuturkan bahwa hal ini diduga dikarenakan ego sektoral antara Pertamina dan Disperindag Kota Batam.
"Yang saya tangkap adalah Pertamina dan pemerintah ini gak klop. Pertamina baru sekali memenuhi panggilan Disperindag, itu kan menandakan bahwa ada ego sektoral," sesalnya.
Untuk itu, saat ini DPRD Kota Batam diakuinya tengah menyusun jadwal untuk pertemuan antara pihak Pertamina dengan Disperindag Kota Batam, guna membahas mengenai polemik kelangkaan BBM tersebut.
"Maka kami minta Pertamina memberikan penjelasan terkait masalah ini. Kalau saat diundang mereka tidak hadir nanti kita evaluasi lah," tuturnya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami/Muhammad Ilham)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google