BATAM TERKINI

SARAN Akademisi Jaring Wisatawan Nusantara ke Batam, 'Cari Landmark dengan Ciri Khas Unik'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Batam Tourism Polytechnic (BTP), M. Nur A Nasution, S.Sos., M.Pd., CHA.

M. Nur A Nasution juga mendorong pemerintah daerah, agar mensinkronkan pengembangan destinasi wisata dengan perluasan publikasi.

Kalau bisa, gaung tentang destinasi atau event wisata baru di Batam dapat mencapai media-media nasional.

Publikasi melalui media, menurutnya adalah salah satu aspek yang penting dalam pengembangan pariwisata, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno tiba di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Jumat (22/1/2021) tepat pukul 07.30 WIB. (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI)

Hal ini guna mendorong tidak hanya wisman, tetapi juga wisnus, tertarik berkunjung ke Batam.

"Apalagi kalau masa pandemi ini, wisman sudah tidak datang lagi, otomatis kita berharap dari wisatawan nusantara.

Event-event dan destinasi wisata perlu dipromosikan lagi secara nasional, tidak hanya lokal," tambah Nur.

Hotel di Batam Babak Belur Lawan Pandemi Covid-19

Memasuki Awal Tahun 2021, gairah sektor Pariwisata Batam belum juga membaik. Salah satu contohnya di bidang perhotelan.

Tingkat hunian kamar atau okupansi pun ikut terkena imbasnya.

Rata-rata, tingkat okupansi sejumlah hotel di Kota Batam hanya 30 sampai 45 persen saja.

“Bulan Januari ini, agak menurun jauh. Tingkat hunian diprakirakan hanya 30 sampai 40 persen,” ujar salah satu pelaku usaha perhotelan di Batam, Hastan kepada TribunBatam.id, Selasa (26/1/2021).

Hastan mengakui jika kondisi ini telah terjadi sejak bulan Maret 2020 lalu. Awal pandemi Covid-19 di Kota Batam.

Salah satu hotel di Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (26/1/2021). Tingkat hunian hotel di Batam masih rendah meski sudah masuk awal tahun 2021. (TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Berbagai cara untuk bertahan pun dilakukan oleh pihaknya agar operasional hotel tetap berjalan.

“Semuanya kami coba maksimalkan. Sebab, karyawan juga harus tetap digaji. Karena tidak ada ceritanya work from home,” ungkapnya lagi.

Diakuinya, okupansi hotel memang sempat naik 60 sampai 70 persen pada akhir tahun 2020 lalu. Namun, kondisi itu tak bertahan lama.

Halaman
1234

Berita Terkini