Tunggu arus balik, banyak ikan itu di laut,” jelas dia dengan logat Melayu yang khas.
Awang menjelaskan, arus balik Ikan Dingkis sendiri diprakirakan akan terjadi pada akhir bulan Februari 2021, atau dua minggu setelah perayaan Imlek dilakukan.
Menurut kepercayaan nelayan di sana, arus balik ini akan membawa ikan-ikan itu kembali ke perairan sekitar Batam.
“Kalau arus pergi ini, ikan itu katanya pergi ke China. Itu yang dibilang orang tua kami dulu,” jelasnya.
Baginya, Ikan Dingkis dipercaya tak hidup di sembarang perairan.
Oleh sebab itu, para nelayan telah menyiapkan kelong atau keramba untuk menjebaknya.
“Tak ada ritual khusus. Paling hanya doa saja biar selamat di laut,” kata dia lagi.
Awang mengaku mendapat Ikan Dingkis pada Imlek 2021.
Tapi jumlahnya tak banyak, Ikan Dingkis yang didapatnya hanya ia konsumsi untuk pemilik kelong tempat biasa dia bekerja.
“Kalau Imlek 2021 tiba, ikan dingkis itu bertelur. Kalau sudah dimasak, telurnya itu enak dimakan,” timpal nelayan lain bernama Zainal.
Dari informasi yang dihimpun TribunBatam.id, mahalnya harga Ikan Dingkis tidak dapat dipisahkan dari tradisi warga Tionghoa di Kepulauan Riau.
Di mana, sajian berbagai makanan dengan bahan ikan dingkis harus tersaji di meja makan saat Imlek tiba.
Jika tidak, mereka percaya akan mendapat sial sepanjang tahun.
Terlepas dari mitos dan legenda Imlek 2021 di Batam, Kepulauan Riau, perburuan ikan dingkis menjadi fenomena unik yang patut diabadikan dalam cerita.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google