"Untuk itu BMI siap jadi garda terdepan mengawal Partai Demokrat Sumut.
Kami ingatkan kepada para penggagas kudeta baik yang sudah dipecat maupun yang akan mengikuti untuk kembali ke jalan yang benar," tegas Hendrik.
Diketahui adapun 7 orang yang diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat,
yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzukie Alie.
Baca juga: Ferdinand Hutahaean Ungkap Fakta Baru Isu Kudeta AHY di Demokrat: Sudah Sejak Dulu
Sementara itu, melalui video 9 menit, Jhoni Allen Marbun, yang dipecat dari Partai Demokrat karena dianggap aktor utama isu kudeta AHY,
memberikan pernyataan menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY.
"AHY berada dipuncak gunung namun tak pernah mendaki gunung,
karena itu dia tidak tahu turun gunung," ucap Jhoni Allen Marbun dalam cuplikan video tersebut.
Jhoni Allen Marbun pun membongkar 'dosa' SBY dan AHY.
Banyak hal disampaikan politisi asal Sumatera Utara itu,
mulai penegasan kalau SBY bukan pendiri Partai Demokrat.
Bahkan, SBY-lah yang terlebih dahulu melakukan kudeta di Partai Demokrat dengan merebut kepemimpinan dari Anas Urbaningrum.
Baca juga: Eks Jenderal Senior Turun Gunung Untuk Hentikan Kudeta di Partai Demokrat, Dikenal Ahli Strategi
Dikutip Tribunnews.com pada Senin (11/3/2021), Jhoni mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 2021 akan membawa Partai Demokrat menjadi partai modern dan terbuka, bukan partai dinasti.
Menurut Jhoni, Demokrat telah dianggap sebagai partai dinasti sejak 2013 saat SBY menjadi Ketua Umum dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.
"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia di mana pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya, SBY (menjadi) ketua umum dan anaknya (menjabat) Sekjen," kata Jhoni.