Kalau di sini seperti apa yang didilaporkan Pak Gubernur Kepri bisa 7 ribu mobil satu hari, saya kira bisalah.
Tapi harus dari hasil studi. Jangan membuat studi yang hasilnya tidak tetap," pesan Luhut.
Dalam kunjungan ini, Luhut juga menyinggung, terkait lego jangkar, industri clean energi dalam menangani masalah limbah oil, penertiban kapal dan lainnya.
Penanganan diminta dilakukan teritegrasi. Terutama antara penanganan limbah dan penertiban kapal hingga labuh jangkar.
"Karena masalah limbah ini rupanya sangat besar (di Kepri).
Tadi sudah disebutkan hampir 40 sampai 50 ribu ton per satu bulan.
Makanya (hadir perusahaan clean energy), untuk mengubah jadi energi yang bagus," bebernya.
Ia menambahkan hal itu menjadi perhatian mereka.
Sehingga dalam kunjungan ini ia juga mengajak Menkopolhukam, Mahfud MD. Agar kedepan bisa saling berintegrasi.
Baca juga: Soal Jembatan Batam Bintan, Ansar Vicon dengan Menko Marves hingga Bahas Labuh Jangkar
Baca juga: RI-Singapura Bahas Jembatan Batam Bintan, Jurus Dongkrak Investasi
"Kami berbarengan hadir dengan Menkopolhukam hadir, karena menyangkut masalah keamanan.
Nanti akan kami koordinasikan bersama. Supaya semua penyelesaian lebih terintegrasi," tuturnya.
RESMIKAN Perusahaan Investasi Rp 7,2 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman atau Menko Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan operasional PT Batam Slop and Sludge Treatment Center (BSSTEC).
Ia tidak sendiri. Dalam peresmian itu, ia didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan/ BP Batam, Muhammad Rudi, dan Menkopolhukam RI, Mahfud MD.
Dalam pidatonya Luhut menyebutkan perusahaan tersebut, berinvestasi sebesar Rp 7,2 triliun.