TRIBUNBATAM.id - Ternyata begini asal-usul dan filosofi di balik manisnya kolak, intip resep menu buka puasa favorit.
Kolak menjadi salah satu menu buka puasa favorit masyarakat Indonesia.
Hidangan yang kerap dijadikan takjil ini dibuat dari campuran kuah santan dan beberapa isian seperti pisang, ubi, singkong, hingga kolang-kaling.
Bahan-bahan itu dimasak dengan campuran gula merah atau gula aren untuk menghasilkan cita rasa manis yang menggugah selera.
Dengan rasanya yang manis, kolak cocok disantap saat buka puasa karena bisa mengembalikan asupan tubuh yang hilang selama berpuasa.
Meski telah akrab dengan masyarakat Indonesia, tahukah Anda asal-usul dan filosofi kolak?
Baca juga: Menu Buka Puasa, Inilah Asal-usul Es Pisang Ijo, Simak Resep Mudah Membuatnya
Baca juga: 8 Menu Buka Puasa untuk Diet, Cepat Kenyang dan Ampuh Turunkan Berat Badan
Baca juga: Resep Martabak Tahu Sayur, Menu Takjil Gurih dan Renyah untuk Buka Puasa
Asal usul kolak
Melansir Grid.id, menurut sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman, kolak bisa jadi merupakan hidangan yang terpengaruh budaya Arab.
Menurutnya, kata kolak kemungkinan berasal dari kata "khalik".
Kata "khalik" dalam bahasa Arab berarti sang pencipta atau Tuhan.
Rupanya, banyak pakar sejarawan yang menyebut kolak sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di masa lalu.
Namun, belum ada sumber yang pasti mengenai kolak sebagai sarana penyebaran agama Islam.
Perpaduan Budaya
Di sisi lain, menurut Fadly, bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolak bisa membenarkan teori itu tersebut.
Bahan-bahan seperti pisang dan ubi banyak tumbuh di negara tropis seperti Indonesia.
Selain itu, kelapa dan gula aren juga sangat mudah dijumpai di sini.
Artinya, bahan makanan pembuat kolak ini sudah tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpaduan budaya lokal dan penyebaran Islam.