BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah pengurus dan pelatih cabang olahraga (cabor) asal Kepri yang lolos ikut Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua belum bisa menemui Gubernur Kepri.
Kondisi yang terjadi hampir sebulan lamanya ini, membuat beberapa pengurus dan pelatih cabor lolos PON yang tergabung di Tim 5 geram.
Ketua Tim 5 sekaligus pelatih cabor tinju di Kepri, Erzon pun mendesak Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk dapat bertemu dengan pihaknya.
Mengingat, anggaran persiapan atlet PON Kepri masih menjadi polemik.
Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kepri sebelumnya mengakui minim anggaran untuk atlet Kepri menghadapi PON XX Papua.
Ketua KONI Kepri, Usep RS mengungkapkan, jika anggaran untuk memberangkatkan atlet Kepri untuk berlaga di PON XX Papua disetujui sebesar Rp 2,35 Miliar.
Meski minim anggaran, ia optimis jika atlet Kepri akan meraih prestasi pada ajang bergengsi yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober 2021 mendatang.
Kepengurusan KONI Kepri periode 2020-2024 akhirnya dikukuhkan di Best Western Premier Panbil, Kamis (28/1/2021).
Pengukuhan pengurus KONI Kepri ini dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
"Harapan kami, bagaimana Tim 5 ini bisa cepat bertemu pak Gubernur Kepri.
Supaya dapat diceritakan masalah sebenarnya yang dialami atlet," ungkap Erzon kepada TribunBatam, Kamis (20/5/2021).
Pihaknya pun akan kembali mengagendakan rapat koordinasi dalam waktu dekat.
Menurutnya, rapat ini bertujuan untuk memperjelas target mereka ke depan.
"Agenda pertemuan Dengan gubernur itu yang akan dibahas lagi dalam pertemuan nanti," katanya lagi.
Menurut Erzon, pencapaian atlet Provinsi Kepri di PON nanti tak dapat dilepaskan dari perhatian pemerintah untuk masing-masing cabor.
Apalagi di tengah minimnya anggaran persiapan yang ada.
Baca juga: Tim Futsal Kepri Tagih Janji KONI Kepri soal Training Centre Jelang PON XX Papua
Baca juga: Pengurus Cabor Meradang, Anggaran Bina Atlet PON Papua Tak Cair, Gubernur Belum Respon
"Target itu tergantung pembinaannya. Orang mau berantam kalau tak dikasih makan bagaimana mau berantam, ya lapar dibuatnya," kesalnya.
Oleh sebab itu, Erzon sendiri tak memasang target muluk-muluk di PON nanti.
Walau banyak pihak berharap cabor tinju dapat memberikan satu medali emas untuk kontingen Provinsi Kepri.
"Inilah yang terjadi sejak kepengurusan KONI Kepri yang sekarang ini," sebutnya.
OPTIMIS Ukir Prestasi
Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kepri sebelumnya optimis para perwakilan atlet bisa mengukir prestasi meski minim anggaran untuk menghadapi PON XX Papua.
Ketua KONI Kepri, Usep S mengungkapkan, jika anggaran untuk memberangkatkan atlet Kepri untuk berlaga di PON XX Papua disetujui sebesar Rp 2,35 Miliar.
Meski minim anggaran, ia optimis jika atlet Kepri akan meraih prestasi pada ajang bergengsi yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober 2021 mnendatang.
Kepengurusan KONI Kepri periode 2020-2024 akhirnya dikukuhkan di Best Western Premier Panbil, Kamis (28/1/2021).
Pengukuhan pengurus KONI Kepri ini dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Sebanyak 15 cabang olahraga mengirimkan delegasi atletnya untuk ikut pada PON XX Papua 2021 nanti.
“Anggaran untuk memberangkatkan atlet Kepri ke PON disetujui sebesar Rp 2,35 miliar.
Ini sangat minim untuk persiapan dan keberangkatan atlet menuju ajang sekelas PON,” keluhnya kepada TribunBatam.id, Jumat (29/1/2021).
Keseriusan para atlet, menurutnya telah ditunjukkan pada Pelatihan Provinsi (Pelatprov) yang digelar secara mandiri sejak beberapa waktu lalu.
Di luar minimnya anggaran persiapan atlet menuju PON Papua, Usep juga meminta agar para pengurus periode baru dapat bekerja secara maksimal.
Salah satunya dengan fokus mengedepankan pembinaan terhadap para atlet di masing-masing cabor.
“Selain cabor lolos PON, cabor anggota KONI lainnya juga terus melakukan pembinaan. Hingga sekarang, anggota KONI Kepri ada 54 cabor.
Ini demi peningkatan pembinaan olahraga prestasi di Kepri," kata dia.
Sementara itu, beberapa cabor pun mengeluhkan terkait minimnya anggaran persiapan atlet jelang PON Papua nanti.
Salah satu keluhan itu datang dari cabor futsal.
Pria dengan sapaan akrab Black ini pun berharap agar KONI Kepri lebih serius untuk membenahi pembinaan cabor usai dikukuhkan oleh KONI Pusat.
Sebab, kata dia, KONI Kepri adalah tempat untuk para atlet dan pengurus cabor mengadu jika terdapat kendala dalam setiap langkah yang dilakukan untuk merebut prestasi membanggakan.
“Latihan mandiri kami masih jalan. Lima kali dalam seminggu. Tiga hari di lapangan futsal Kabil dan dua hari di alun-Alun Batam.
Bagaimana mau bicara prestasi kalau anggaran tak ada,” tegas pelatih tim PON Futsal Kepri, Suhendra Jamal.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam