Salah satunya cabang olahraga (cabor) tinju Kepri. Sebagai salah satu cabor yang difavoritkan untuk meraih emas PON, pelatih tim, Erzon, mengatakan jika dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepri menjadi satu hal yang sakral.
"Target itu tergantung pembinaannya. Orang mau berantam kalau tak dikasih makan bagaimana mau berantam. Ya lapar jatuhnya," kesal Erzon kepada Tribun Batam.
Oleh sebab itu, Erzon selaku Ketua Tim 5 Cabor Lolos PON di Kepri juga mendesak agar gubernur dapat bertemu dengan mereka.
"Supaya dapat diceritakan masalah yang sebenarnya terjadi di atlet," sebutnya.
BERHARAP Temui Gubernur Kepri
Sejumlah pengurus dan pelatih cabang olahraga (cabor) asal Kepri yang lolos ikut Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua belum bisa menemui Gubernur Kepri.
Kondisi yang terjadi hampir sebulan lamanya ini, membuat beberapa pengurus dan pelatih cabor lolos PON yang tergabung di Tim 5 geram.
Ketua Tim 5 sekaligus pelatih cabor tinju di Kepri, Erzon pun mendesak Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk dapat bertemu dengan pihaknya.
Mengingat, anggaran persiapan atlet PON Kepri masih menjadi polemik.
Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kepri sebelumnya mengakui minim anggaran untuk atlet Kepri menghadapi PON XX Papua.
Ketua KONI Kepri, Usep RS mengungkapkan, jika anggaran untuk memberangkatkan atlet Kepri untuk berlaga di PON XX Papua disetujui sebesar Rp 2,35 Miliar.
Meski minim anggaran, ia optimis jika atlet Kepri akan meraih prestasi pada ajang bergengsi yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober 2021 mendatang.
Kepengurusan KONI Kepri periode 2020-2024 akhirnya dikukuhkan di Best Western Premier Panbil, Kamis (28/1/2021).
Pengukuhan pengurus KONI Kepri ini dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
"Harapan kami, bagaimana Tim 5 ini bisa cepat bertemu pak Gubernur Kepri.