TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Bursa Panglima TNI kembali memanas, bahkan kini nama tersebut sudah mengerucut menjadi dua nama.
Diketahui TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin ramai dibicarakan menjelang masa pensiunnya pada akhir 2021 nanti.
Namun banyak komentar dari sejumlah partai politik jika nantinya Presiden Jokowi menunjuk KSAD Jenderal Andika Perkasa yang menjadi Panglima TNI.
Namun itu tentunya tergantung kemauan Presiden Jokowi.
Baca juga: Fadli Zon Berharap Jenderal Andika Jadi Panglima TNI: Bisa Angkat Wibawa TNI di Mata Internasional
Terkait calon pengganti Hadi, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Putri Nahlia, mengatakan semua perwira tinggi TNI memiliki peluang sama besar.
Tetapi, kata Farah, itu semua tergantung pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yang jelas siapapun yang terpilih harus bisa bekerja sama dan mengikuti pace kerja Presiden kita yang selalu kerja cepat," ujar Farah, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021), dilansir Tribunnews.
Dua nama itu adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Keduanya, ujar Effendi, menjadi calon terkuat menggantikan Hadi.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Effendi membahas soal kemungkinan Andika menjadi Panglima TNI.
Baca juga: KSAD Jendral Andika Perkasa Jago Dalam Operasi Teritorial, Dinilai Cocok Jadi Panglima TNI
Menurutnya, jika Jokowi memilih Andika sebagai Panglima TNI, maka proses pergantiannya akan berlangsung Juli 2021 bulan depan.
Pasalnya, menurut Effendi, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.
Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.
"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya.