TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Suasana di Pasar Bestari Bintan Centre, Tanjungpinang kini sepi.
Itu pasca tes rapid antigen secara acak yang dikenakan ke sejumlah pedagang di pasar, Sabtu (3/7/2021) lalu.
Meski aktivitas pasar tetap berjalan, tak sedikit pedagang yang akhirnya memilih untuk tidak membuka lapak meja dan toko dagangannya.
Hal itu dikatakan Dasmin selaku Pengelola Pasar Bestari Bintan Center, saat ditemui TribunBatam.id, Selasa, (6/7/2021) pagi.
"Yang jelas pasar jadi sepi. Banyak pedagang dan pembeli yang jadinya takut kena rapid lagi. Karena itu juga banyak pedagang yang gak datang berjualan," ucapnya.
Baca juga: 12 Orang di Pasar Bintan Centre Positif Corona dari Hasil Rapid Tes Antigen
Ia melanjutkan, sejumlah pedagang Pasar Bestari Bincen kini banyak yang mengeluh karena pendapatannya menurun drastis.
"Apa lagi yang mereka mau bawa pulang kan. Belum lagi para pengunjung juga takut datang ke pasar sekarang ini," sebutnya.
Dasmin berharap pengelolaan penanggulangan Covid-19 dapat disejalankan dengan pemulihan ekonomi secara berimbang.
"Ekonomi harus tetap berjalan. Jadi kita tetap harus imbangi antara menurunkan penyebaran angka covid, juga dengan meningkatkan ekonomi," terangnya.
Dasmin mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil rapat keputusan Pemerintah Kota Tanjungpinang terkait keluarnya hasil positif rapid test antigen kepada 12 orang di Pasar Bincen, Sabtu lalu.
"Kita masih menunggu baru bisa ambil tindakan. Tapi tetap kita tak bisa menutup pasar dan tentunya harus tetap berjalan," jelasnya.
"Kalau sempat tutup, banyak permasalahan yang akan timbul pedagang dan ekonomi akan jatuh," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan Rapid Test Antigen secara mendadak bakal terus dilakukan Pemerintah Kota/ Pemko Tanjungpinang.
Ini diakui Wali kota Tanjungpinang Rahma untuk menekan laju penyebaran covid-19 di Tanjungpinang.
Apalagi dengan status Tanjungpinang Zona Merah Covid-19 sampai sekarang.