Staf khusus lain, juga merupakan orang yang selalu mendampingi ke mana Ansar pergi, Suyono Saeran pun tidak memberikan jawaban.
Pesan WhatsApp yang dikirim TRIBUNBATAN.id hanya dibacanya tetapi tidak dibalasnya.
Reaksi yang sama ditunjukkan oleh Plh Sekdaprov Kepri, Lamidi.
Konfirmasi yang dikirim melalui pesan WhatsApp dibacanya tetapi tidak dibalasnya.
Beberapa kali ditelepon, namun Lamidi tidak menerima panggilan.
Pesan berisi pertanyaan seputar kondisi Ansar dikirim juga kepada istri Ansar, Dewi Kumalasari.
Akan tetapi Dewi tidak menjawab pertanyaan.
Dia juga tidak menerima telepon dari TRIBUNBATAM.id.
Konfirmasi terkait kondisi kesehatan Ansar Ahmad diminta juga pada staf khusus lain, Sarafuddin Aluan.
"Beliau istrahat di rumah karena kelelahan dan flu," ungkap Sarafuddin.
Jawaban yang sedikit berbeda datang dari Basyaruddin Idris, staf khusus lainnya.
"Semalam kami masih saling berkomunikasi. Belum ada hasilnya.
Beliau baru cek pagi tadi. Rencana pukul 16.00 WIB ini, hasil baru keluar," ungkap Basyaruddin.
Sedangkan Kepala BTKL-PP Kelas I Batam, Budi Santoso mengaku belum menerima sampel atas nama H. Ansar Ahmad.
"Saya tidak tahu, belum dapat informasi," kata Budi.
Plh Kabiro Humas Protokol dan Penghubung Pemprov Kepri, Hasan memastikan akan menggelar konferensi pers terkait hal itu.
"Pukul 17.00 WIB kami gelar konferensi pers untuk memberikan pernyataan resminya," tegas Hasan. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/noven)
Berita ini telah diupdate Minggu (11/7/2021) pukul 18.05 WIB
Redaksi