BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ditangkapnya seorang pelaku penipuan dengan modus menjanjikan kerja disambut baik sejumlah pencaker di Batam.
Bukan tanpa alasan, para pencari kerja (pencaker) sering dihadapkan adanya iming-iming tawaran untuk bekerja dengan meminta modus imbalan jasa.
"Orang lagi susah malah disusahkan. Tiba udah ditangkap begini baru tau rasa dia," ujar seorang pencari kerja, Rida saat mendatangi kantor Dinas Ketenaga Kerjaan, Sekupang, Jumat (3/9/2021) pagi.
Pagi itu, Rida ingin melakukan perpanjangan kartu kuning.
Ia tak sendirian, beberapa pencaker lainnya juga mendatangi kantor Disnaker untuk melakukan pengurusan kartu kuning.
Kartu kuning merupakan kartu yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja setempat untuk bukti sebagai pencari kerja.
Menyikapi peristiwa yang terjadi, Rida beranggapan tindakan penipuan terhadap pencari kerja sangat tidak manusiawi.
"Gini loh bang, kami ini datang jauh jauh dari kampung. Termasuk saya dari Duri, cari kerja ke Batam namun kena tipu. Itu menurut abang rasanya tuh gimana, bukan tak sakit bang," ungkap Rida.
Rida mengaku memang bukan masuk jadi korban yang ditipu pelaku yang ditangkap polisi Batam.
Baca juga: BELANJA Tas Mewah di Instagram Habis Rp 102 Juta Ternyata Palsu, Warga Batam Polisikan Penjual
"Tapi saya tahu betul bagaimana rasanya dijanjiin kerja dan sudah dibayar namun tak kunjung bekerja," katanya.
Rida juga mengaku pernah merasakan hal yang sama.
Ia pernah ditawarkan masuk kerja di sebuah perusahaan oleh orang tidak dikenal dengan meminta imbalan.
Untung saat itu ia tak punya uang sehingga ia harus mandiri dengan bersabar menunggu lamarannya dipanggil.
Wanita perantau asal Duri Riau ini mengaku kembali ke Batam untuk mencari kerja setelah habis kontrak kerja 6 bulan lalu.
Kini ia pun kembali ke Batam untuk mengadu nasib.
"Di kampung halaman susah bang, nggak ada kerjaan. Pilihan terakhir mau cari kerja paling ke Batam," kata Rida.
Jadi seorang perantau di Batam, Rida tinggal di rumah keluarga pamannya. Kehidupan pelik menjadi seorang anak rantau ia sudah rasakan betul.
Ia pernah menganggur lama hingga tak punya uang untuk pergi mengantarkan lamaran kerja.
"Tiga tahun belakangan ini memang susah cari kerja di Batam. Nggak seperti sebelumnya. Saya saja sudah pernah kirimkan 30 lamaran tapi tak ada panggilan," ungkapnya.
Untuk mencari kerja, saat ini Rida mengaku berhati-hati saat mengirimkan kamaran kerja.
"Udah biasa itu bang, dah sering ada yang nawarkan masuk kerja lalu minta imbalan uang. Pande-pande ajalah. Jangan gampang percaya," katanya.
(TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google