BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengingatkan warga mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalnya, saat ini tengah memasuki musim hujan dan diprediksi kasus DBD akan meningkat di saat musim hujan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmajardi mengatakan di saat curah hujan biasanya populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat.
Peningkatan ini tentunya juga meningkatkan penularan penyakit DBD.
"Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Namun saat musim hujan, kejadian penyakit DBD akan meningkat," ujar Didi, Rabu (15/9/2021).
Di mana katanya pada musim hujan populasi Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.
Kondisi ini akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue.
"Oleh sebab itulah kita menghimbau untuk tetap 3 M + yakni menguras, mengubur, dan menutup wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan di dalam mencegah penyebaran DBD ini," imbaunya.
Baca juga: BUKAN Akibat Pandemi Covid-19, Ini Pemicu Jumlah Pengangguran di Batam Melonjak
Selain itu Berbagai upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan Batam untuk penanganan kasus DBD ini.
Salah satunya dengan memberikan penyuluhan ke masyarakat. Sampai dengan menggalakan peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan programnya 'Gerakan 1 rumah 1 jumantik'.
"Kita aktifkan kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik," kata Didi.
Adapun tugas para jumantik ini menjadi mitra puskesmas dalam mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD.
Kader ini juga bertugas memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
Sementara itu disinggung mengenai junlah kasus DBD saat ini.
Kadinkes Batam itu menjawab, sampai dengan 7 September 2021 terdapat 413 kasus DBD.
Kasus ini tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kota Batam.
"Ya sampai 7 Agustus ada 413 kasus dengan kasus tertinggi terjadi di bulan Januari 2021 dengan jumlah 87 kasus," ungkap Didi.
Bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kasusnya menurun. Dimana kasusnya tahun lalu berjumlah 463 kasus, atau sampai dengan akhir Agustus 2021.
"Sementara jumlah kematian akibat DBD sampai hari ini masih nol kasus," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google