Nama lain dari tes ini adalah tes diagnostik.
Cara kerja tes diagnostik dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Antigen adalah zat yang yang dapat merangsang imun.
Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dll.
Saat terinfeksi virus, tubuh secara alami akan merespons dengan mengeluarkan protein spesifik tertentu.
Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.
Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus corona atau tidak.
Tes usap atau swab antigen dilakukan dengan pengambilan sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan di belakang hidung, dengan alat cotton bud panjang.
Baca juga: Harga Tes PCR Capai Rp 6 Juta, Kini Polisi Turun Tangan Karena Dianggap Tidak Wajar
Sampel tersebut lalu ditempatkan di larutan khusus, untuk melihat ada tidaknya antigen virus corona.
Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya bisa diketahui dalam waktu relatif cepat, mulai dari 15 menit sampai 30 menit.
Tes swab antigen memiliki tingkat akurasi yang tinggi, tapi terkadang masih ada hasil tes negatif palsu jika kadar virus corona dalam tubuh rendah.
Untuk itu, tes swab antigen lebih akurat dilakukan di awal gejala Covid-19 muncul, atau saat jumlah virus di dalam tubuh cukup tinggi.
Apabila hasil tes swab antigen meragukan, misalkan hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19, diperlukan tes PCR untuk memastikan ketepatan diagnosis.
Baca juga: Kabar Baik, Syarat Naik Pesawat Terbang Bisa Pakai Antigen bagi yang Sudah Vaksin 2 Kali
Baca juga: Boleh Pakai Tes Antigen, Ini Aturan Terbaru PPKM Syarat Naik Pesawat di Wilayah Jawa-Bali
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)