Syarat Perjalanan Jarak Jauh Wajib Tes PCR/Antigen, Apa Itu & Seberapa Tangguh Deteksi Virus Corona?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syarat Perjalanan Jarak Jauh Wajib Tes PCR/Antigen, Apa Itu & Seberapa Tangguh Deteksi Virus Corona? Foto ilustrasi

TRIBUNBATAM.id - Pelaku perjalanan jarak jauh maupun yang sering bepergian dengan pesawat terbang, tentu tak asing dengan istilah tes PCR atau tes Antigen.

Keduanya menjadi syarat wajib selain tiket, sertifikat vaksin dan kartu tanda penduduk (KTP).

Baik PCR maupun Antigen sama-sama dimaksudkan untuk mendeteksi seseorang terinfeksi Covid-19, atau berpotensi terserang virus corona.

Sebelum kedua tes ini begitu familiar, ada juga istilah rapid test yang dipakai dengan tujuan sama.

PCR adalah singkatan dari Polymerase Chain Rection, yang saat ini menjadi tes deteksi Covid-19 termahal di Indonesia.

Baca juga: Perjalanan Darat 250 Km Wajib PCR/Antigen Dicabut, Berikut Revisi Kemenhub

Baca juga: Aturan Syarat Perjalanan hingga Wajib PCR Berubah-ubah, Kemenhub: Disesuaikan Kondisi Pandemi

Jika saat ini biaya tes PCR berada di rentang nominal Rp 200 ribuan sampai Rp 300 ribuan, pada awal-awal pandemi orang yang menjalani tes secara umum akan dikenakan biaya Rp 1 jutaan.

Mengulik pemberitaan dan sumber-sumber lain, berikut TRIBUNBATAM.id sajikan apa sebenarnya PCR dan Antigen, termasuk manfaat dan perbedaannya. 

Tes Polymerase Chain Reaction/PCR

Nama lainnya adalah tes diagnostik, tes virus, tes molekuler, tes amplifikasi asam nukleat atau Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) dan RT-PCR.

Cara kerjanya mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Tes ini dapat mendeteksi fragmen virus bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi.

Teknologi PCR mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.

Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memiliki materi genetik yang memiliki rantai tunggal asam ribonukleat (RNA).

Pemeriksaan virus jenis ini dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda.

Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR.

Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.

Tes swab PCR diawali dengan pengambilan sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung dan tenggorokan dengan alat mirip cotton bud panjang.

Terkadang, ada juga sampel yang diambil dari air liur.

Baca juga: JADWAL Tes PCR di Klinik Medilab Batam, Tarif Rp 300 Ribu, Hasil Keluar Kurang dari 24 Jam

Baca juga: Menko Luhut Binsar Pandjaitan Jawab Tudingan Bisnis PCR

Setelah sampel swab diambil, sampel lalu dimasukkan ke dalam wadah steril dan disegel, lalu dikirim ke laboratorium.

Setibanya di laboratorium, petugas laboratorium akan melakukan ekstraksi atau mengisolasi materi genetik dari sampel yang sudah diambil.

Setelah diberi bahan kimia yang disebut reagen primer dan probe, sampel lalu dimasukkan ke mesin PCR untuk diproses termal (dipanaskan dan didinginkan secara terkontrol), untuk mengubah RNA menjadi DNA.

Kemudian, sebagian kecil materi genetik virus SARS-CoV-2 tersebut diperbanyak sampai menghasilkan jutaan salinan DNA.

Selama proses ini, bahan kimia khusus akan mengikat DNA.

DNA akan mengeluarkan cahaya fluoresen apabila terdapat virus SARS-CoV-2 dalam sampel.

Keberadaan cahaya fluoresen tersebut merupakan sinyal yang dideteksi mesin PCR, untuk menafsirkan hasil tes positif Covid-19.

Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya baru bisa diketahui dalam waktu sehari sampai sepekan, tergantung lokasi dan kapasitas laboratorium.

Berdasarkan penjabaran perbedaan swab antigen dan swab PCR di atas, secara garis besar cara mengambilan sampel kedua tes ini sama-sama dilakukan dengan mengambil lendir dari hidung atau tenggorokan.

Namun, tes swab PCR saat ini merupakan pemeriksaan paling andal dan akurat mendeteksi infeksi virus corona atau Covid-19 aktif.

Sementara itu, tes swab antigen yang hasilnya relatif cepat terkadang masih membutuhkan tes swab PCR apabila hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19.

Baca juga: KABAR GEMBIRA! Harga Tes PCR di RSBP Batam Kini Turun Jadi Rp 300.000

Baca juga: INFO TERBARU, Tes Antigen 1x24 Bisa Naik Pesawat di Luar Jawa - Bali, Tak Perlu Lagi PCR

Tes Antigen

Nama lain dari tes ini adalah tes diagnostik.

Cara kerja tes diagnostik dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Antigen adalah zat yang yang dapat merangsang imun.

Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dll.

Saat terinfeksi virus, tubuh secara alami akan merespons dengan mengeluarkan protein spesifik tertentu.

Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.

Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus corona atau tidak.

Tes usap atau swab antigen dilakukan dengan pengambilan sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan di belakang hidung, dengan alat cotton bud panjang.

Baca juga: Harga Tes PCR Capai Rp 6 Juta, Kini Polisi Turun Tangan Karena Dianggap Tidak Wajar

Sampel tersebut lalu ditempatkan di larutan khusus, untuk melihat ada tidaknya antigen virus corona.

Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya bisa diketahui dalam waktu relatif cepat, mulai dari 15 menit sampai 30 menit.

Tes swab antigen memiliki tingkat akurasi yang tinggi, tapi terkadang masih ada hasil tes negatif palsu jika kadar virus corona dalam tubuh rendah.

Untuk itu, tes swab antigen lebih akurat dilakukan di awal gejala Covid-19 muncul, atau saat jumlah virus di dalam tubuh cukup tinggi.

Apabila hasil tes swab antigen meragukan, misalkan hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19, diperlukan tes PCR untuk memastikan ketepatan diagnosis.

Baca juga: Kabar Baik, Syarat Naik Pesawat Terbang Bisa Pakai Antigen bagi yang Sudah Vaksin 2 Kali

Baca juga: Boleh Pakai Tes Antigen, Ini Aturan Terbaru PPKM Syarat Naik Pesawat di Wilayah Jawa-Bali

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkini