Laporan Kontributor TribunBatam.id di Anambas, Junaidi
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Solidaritas Rakyat Anambas (SRA) meminta Pemerintah Daerah dan DPRD Anambas mengambil langkah dan tindakan preventif dalam penanganan banjir dan longsor di musim hujan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua SRA, Wan Rendra Virgiawan kepada Kontributor Tribunbatam.id, Jumat (12/11/2021) melalui whatsApp.
“Kita ingin Pemda dan DPRD Anambas segera lakukan langkah dan tindakan untuk mencegah banjir dan longsor di Anambas. Karena saat ini kita sudah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi,” ucap Rendra atau yang lebih akrab disapa Bob.
Ia ingin langkah tersebut dilakukan agar hujan dan longsor yang terjadi setiap musim hujan itu bisa ditangani serta diantisipasi sebelum terjadi.
Bob mengingatkan musibah banjir yang terjadi pada 2018 lalu. Bencana itu bahkan menimbulkan korban jiwa.
“Tahun 2018 sudah pernah terjadi banjir, bahkan memakan korban jiwa, dan di tahun 2020 kemarin kita dikejutkan dengan hal serupa, sampai 2 kali kejadian. Kita tidak ingin hal tersebut kembali terjadi, maka kita mau Pemda dan DPRD sigap mengambil langkah prefentif,” ucapnya.
Tak lupa, Bob mengajak warga Anambas selalu waspada dengan potensi hujan dan tanah longsor. Selain itu tidak membuang sampah ke sungai dan saluran drainase untuk mencegah banjir.
Baca juga: DIDUGA Akibat Cut and Fill, Tim Kecamatan Seibeduk Tinjau Lokasi Banjir di Mangsang
Baca juga: Penanganan Banjir Tanjungpinang, Lurah Air Raja Minta Warga Tak Buang Sampah ke Parit
Desa di Jemaja Banjir
Sebelumnya pada Agustus lalu dilaporkan, Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri banjir.
Hujan deras yang turun di wilayah itu, Jumat (20/8) diketahui menjadi penyebabnya.
Air terlihat menggenangi ruas jalan hingga rumah warga.
Setiap tahunnya, Kecamatan Jemaja Timur tepatnya di Desa Ulu Maras dan Desa Bukit Padi menjadi titik lokasi langganan banjir saat hujan turun dengan intensitas lebat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah/ BPBD Anambas, Syarif Ahmad menyebutkan, setidaknya tiga rumah yang dilaporkan terendam banjir.
Warga di sana memilih mengungsi hingga air benar-benar surut.