CILACAP, TRIBUNBATAM.id - Kebakaran kilang di Cilacap pada Sabtu (13/11/2021) malam bukan yang pertama.
Peristiwa tersebut diketahui pernah terjadi sejak 1995.
Tepatnya pada 24 Oktober 1995, 10 kilang minyak terbakar akibat tersambar petir saat hujan deras.
Ketika itu, ribuan orang diungsikan karena hawa panas dan asap pekat. Pada 9 Maret 2008, pipa kilang minyak terbakar karena alat pendingin meledak saat dibersihkan.
Saat itu ada 2 pekerja yang tewas. Pada 3 Juni 2009 sekitar pukul 08.10 WIB, kilang penyulingan minyak terbakar akibat kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) Unit B.
Baca juga: Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Meski Tangki di Cilacap Terbakar
Baca juga: Pertamina Evakuasi 80 Warga Pasca Satu Tangki di Kilang Cilacap Terbakar
Pihak Pertamina RU IV dan tim pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api di area kilang 36 T102 berisi komponen pertalite yang terbakar, Sabtu (13/11/2021) sekira pukul 19.20 WIB.
Kobaran api sempat mengecil pada pukul 23.00 WIB, namun tepat pada dini harinya api kembali membesar dengan asap hitam pekat membumbung tinggi.
Minggu (14/11/2021) pukul 07.30 WIB pagi ini, kobaran api masih terlihat pada radius satu kilometer.
Kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menuju ke arah timur.
Radius satu kilometer menuju kebakaran masih dijaga ketat oleh pihak keamanan baik dari kepolisian dan Pertamina.
General Manager Kilang Pertamina RU IV, Eko Sunarno sebelumnya sempat mengatakan komponen kebakaran terjadi pada area 36 T102 yang merupakan bahan komponen pertalite dengan kapasitas 31.000 kilo liter.
Komponen itu berisi pertalite dengan level tangki 15.9 meter versus maximum level 20 meter atau sekitar volume 31.000 KL versus maximal 39.000 KL.
Kebakaran sudah dapat diisolasi, akan tetapi sampai saat ini kobaran api masih cukup besar.
"Tidak ada korban jiwa dan warga juga sudah bisa dievakuasi," katanya kepada Tribunbanyumas.com seperti dikutip dari TribunJateng.com saat konferensi pers di Head Office PT KPI RU IV Cilacap.
Baca juga: Tangki Pertamina di Cilacap Terbakar
Baca juga: Viral Video Bensin Eceran Tembus Rp 50 Ribu, Pertamina Akhirnya Beri Penjelasan
Pertamina masih belum bisa memastikan terkait penyebab pasti kebakaran.
Mereka memastikan untuk unit proses berjalan aman dan pasokan BBM tidak terganggu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Widjonardi menambahkan berdasarkan ramalan BMKG wilayah Cilacap dalam kategori siaga hujan lebat disertai petir.
"Ini bukan yang pertama kali ini terjadi, cuaca saat ini dipengaruhi dampak dari La Nina sehingga terjadi hujan disertai petir.
Memang Cilacap paling sering terjadi petir," ungkapnya.
Tidak hanya tahun 1995, kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap sebelumnya pernah terjadi pada tahun awal tahun 2010.
Pada 24 Januari 2010, terjadi gangguan kecil di dapur pembakaran minyak mentah.
Namun kejadian tersebut tak sampai memicu kebakaran.
Pihak pertamina hanya menyebut terjadi letupan sesaat.
Baca juga: Pertamina Sasar Pertalite Subsidi untuk Nelayan Batam
Baca juga: JELANG Travel Bubble, Walikota Minta Harga Avtur di Batam Diturunkan, Ini Kata Pertamina
Kebakaran hebat terjadi di kilang minyak Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2011), sekitar pukul 04.25 WIB.
Saat itu ada 2 kilang yang terbakar. Kebakaran baru teratasi pada Senin (4/4/2011).
Saat itu Pertamina menyiapkan foam sebanyak 40 ton dan ada 5 ton foam yang didatangan dari Jakarta.
Tangki pertama yang terbakar adalah 31 T-02 lalu akibat tiupan angin yang cukup kencang, tangki 31-T03 ikut terbakar.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut seperti dikutip dari Surya.co.id.
TAHUN 2016
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pada 5 Oktober 2016 sekitar pukul 12.26 WIB, sebuah tangki yang ada di kilang minyak RU IV Cilacap terbakar.
Pihak Pertamina menyebut kebakaran terjadi pada sebuah tangki kecil nomor 41 yang ada di tengah kilang.
Namun tak lama setelah kejadian, api dan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi berhasil ditangani.
Secara umum, produksi minyak di unit kerja tersebut tidak terganggu.
Namun, warga dan juga Pertamina tak menampik sempat panik akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi ini.
Sementara pada tahun 2021, terjadi dua kali kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap.
Kebakaran pertama terjadi pada Jumat (11/6/2021) sekitar pukul 20.00 WIB saat hujan lebat disertai petir.
Baca juga: Pemkab Lingga Usulkan Kuota BBM Subsidi 2022 Lewat Pertamina Kepri, Ini Rinciannya
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Sumbagut Donor Darah, Berhasil Kumpulkan 50 Kantong Darah
Kebakaran terjadi pada tangki 9 yang lokasinya jauh di dalam kompleks kilang.
Tangki yang terbakar hanya berisi 1/3 kapasitas saja, yakni sebanyak 1.100 barel Benzene dari kapasitas semestinya yang dapat menampung hingga 3.000 barel.
Total ada 50 petugas pemadam yang diturunkan untuk menyemprotkan foam atau busa ke arah titik api.
Terakhir kebakaran terjadi pada Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 19.20 WIB.
Petugas langsung melakukan pemadaman api yang membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Setelah itu petugas akan melakukan cooling hingga kondisi normal dan tidak ada lagi titik api yang menyala.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Sekitar 80 warga di sekitar lokasi kilang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.(TribunBatam.id) (TribunJateng.com/Kompas.com/Kompas.Tv/Surya.co.id)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Tangki Kilang Pertamina Terbakar
Sumber: TribunJateng.com, Kompas.com