WISATA KEPRI

Kuliner Kepri Nan Legit Ini Sudah Terkenal Hingga Negeri Jiran, Enak Dimakan Selagi Hangat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMKM ANAMBAS - Luti Gendang khas Anambas milik pengusaha UMKM, Alindawati. Produknya semakin berkembang sejak bergabung dan dibina oleh PLUT di Anambas.

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kuliner Kepri satu ini sudah terkenal hingga negeri jiran.

Rasanya yang legit dengan isian mirip abon, sangat nikmat disantap selagi hangat.

Kuliner khas Kabupaten Kepulauan Anambas ini pun, cocok disantap sebagai teman minum teh atau kopi.

Luti Gendang nama makanan ini.

Luti Gendang selalu ada di kopitiam maupun kedai makan sebagai salah satu menu yang disajikan.

Bentuknya bulat lonjong dengan warna coklat keemasan yang garing dan menggugah selera.

Baca juga: Bunga Langka Ini Tumbuh di Kepri, Magnet Baru Destinasi Wisata

Baca juga: Wan Siswandi Ingin Natuna Jadi Wajah Wisata Indonesia di Mata Dunia

Pengusaha Roti Goreng alias Luti Gendang Khas Tarempa, Alinda Wati telah merintis usaha 14 Tahun lebih, kini usaha Roti Gorengnya sudah terkenal di Malaysia dan Singapore (TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA)

Hidangan ini sebetulnya adalah roti dengan isian abon ikan ataupun ayam yang digoreng garing.

Karena dimasak dengan cara digoreng, Luti Gendang memiliki tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam.

Umumnya, Luti Gendang disantap saat pagi hari sebagai teman minum kopi atau teh.

Hidangan ini juga kerap dijadikan sebagai cemilan.

Selain itu, luti gendang juga kerap dijual di toko untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Bila dijadikan oleh-oleh, umumnya Luti Gendang hanya akan digoreng setengah matang.

Hal ini dimaksudkan agar setelah sampai di rumah, Luti Gendang bisa digoreng lagi, sehingga lebih hangat dan nikmat untuk disantap.

Luti Gendang kini tak hanya dibuat dengan rasa gurih saja.

Seiring berkembanganya zaman, luti gendang pun dibuat dengan isian manis seperti cokelat.

ASAL Usul

Meski sangat populer di Batam, sebetulnya luti gendang bukan berasal dari kota ini.

Hidangan ini berasal dari daerah Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau.

Nama Luti Gendang pertama kali disebut oleh seorang juru masak peranakan China Melayu di Anambas.

Baca juga: Rekomendasi 5 Oleh-oleh Terbaik Khas Batam, Luti Gendang hingga Kaos T-Obenk

Baca juga: Rahma Ajak Gali Potensi Pariwisata di Kota Tanjungpinang

Awalnya, panganan ini bernama roti gendang.

Namun, karena kebanyakan dari etnis Tiongkok tidak bisa menyebutkan kata roti dengan sempurna, jadilah nama roti gendang berubah menjadi Luti Gendang hingga kini.

Adapun kata gendang sejatinya adalah kata rendang yang dalam bahasa Tarempa artinya digoreng.

Kata ini berasal dari bahasa Melayu yang mengadaptasi kata 'Ghendang' dari aghim huruf arab.

Dalam bahasa Tarempa, ghendang artinya teknik memasak dengan cara digoreng.

Ragam kuliner yang ada di Provinsi Kepri sebelumnya diakui Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar menjadi salah satu faktor pendukung sektor pariwisata.

Ia optimistis sektor pariwisata kembali bangkit setelah terdampak pandemi covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terus berupaya agar sektor andalan ini membawa dampak positif tidak hanya bagi daerah, namun juga untuk Negara.

"Pak Gubernur Kepri juga memberi perhatian untuk peningkatan sektor pariwisata Kepri. Salah satunya mengenai program yang berkenaan dengan pariwisata," sebutnya belum lama ini.

Berikut resep dan cara membuatnya:

RESEP

BAHAN Roti:

- tepung terigu 300 gr

- ragi siap pakai 1 sdt

- margarin, lelehkan 75 gr

- susu cair 1/4 liter

- telur ayam 1 butir

Baca juga: Melihat Wisata Kepri Pantai Pongkar di Karimun

Baca juga: Kadispar Kepri Lirik Mercusuar Pulau Terluar Jadi Destinasi Wisata Baru

UMKM ANAMBAS - Luti Gendang milik Alindawati. Produknya semakin berkembang sejak bergabung dan dibina oleh PLUT di Anambas. (TribunBatam.id/Istimewa)

- gula pasir 1 sendok makan

- garam 1/2 sendok teh

BAHAN Isian

- daging ayam atau ikan, suwir-suwir kecil 300 gr

- cabe merah kriting, diulek halus 5 buah

- bawang merah, diulek halus 10 butir

- bawang putih, diulek halus 4 siung

- gula merah 2 sendok makan

- air perasan asam 1 sendok makan

- garam 1 sendok makan

- minyak kelapa 3 sendok makan

CARA Memasak

ISIAN

- Tumis bawang dan cabai yang sudah dihaluskan

- Campurkan bahan lain kedalam tumisan seperti gula merah, garam, air perasan asam, dan daging ikan/ayam yang sudah disuwir kecil

- Aduk rata dan masak hingga matang dan kering.

- Angkat dan sisihkan.

ROTI

- Tuangkan tepung terigu, telur, susu cair, gula pasir dan ragi instan ke dalam wadah adonan.

- Aduk rata kesemuanya dengan mixer.

Baca juga: Batam Marriott Hotel Harbour Bay Datangkan Chef Etha, Siap Manjakan Penikmat Kuliner

Baca juga: Kuliner Satai Khas Natuna Menggoda Selera, Harga Per Tusuk Mulai Rp 2 Ribu

- Tuang margarin yang sudah dilelehkan ke dalam adonan.

- Aduk kembali hingga mengental dan kaku.

- Tuang adonan yang sudah selesai dibuat ke dalam mangkuk.

- Tutup bagian atas dengan plastik lengket (cling wrap).

- Diamkan kira-kira 40 menit sampai mengembang.

- Uleni adonan yang sudah mengembang sampai menjadi agak lembek.

- Bagi 2 adonan dan masing-masingnya dibentuk bulat kembali.

- Diamkan sampai mengembang sekiar 15 menit.

- Pipihkan adonan yang sudah mengembang dengan ukuran sesuai selera.

- Masukkan bahan isian kedalamnya. Lalu rapatkan sehingga bagian isi tidak terlihat.

-Lakukan berulang sampai adonan dan bahan isian habis.

- Sebelum digoreng, taburi roti dengan tepung dan biarkan selama 15 menit.

- Goreng roti hingga matang dan warnanya menjadi kecoklatan.(*/TribunBatam.id/Widi Wahyuningtyas)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Berita Terkini