SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Nasib malang dialami ratusan warga Singapura.
Mereka menjadi korban penipuan dengan total kerugian mencapai $8,5 juta.
Pasangan berusia 20-an tahun ini salah satunya.
Niat mereka menabung untuk memulai sebuah keluarga berakhir petaka.
Mereka bahkan membutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berhemat hingga bisa mengumpulkan $120.000.
Sayangnya, uang yang mereka kumpulkan itu raib hanya dalam waktu 30 menit.
The Strait Times melaporkan, sang pria bekerja pada sektor e-commerce, sementara wanita bekerja di industri perhotelan.
Baca juga: Kepri Bidik Investor Singapura, Tawarkan 5 Proyek Strategis Batam Bintan Karimun
Baca juga: Tiongkok, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat Asal Impor Batam, China Catat Terbesar
Petaka itu bermula saat pria menerima pesan dilengkapi tautan pada tengah hari 21 Desember 2021.
Itu mengklaim bahwa penerima pembayaran yang tidak dikenal telah ditambahkan ke akun mereka, dan menginstruksikannya untuk mengklik tautan jika itu tidak disetujui olehnya.
"SMS itu sepertinya berasal dari bank dan masuk ke riwayat obrolan SMS biasa dari layanan bank yang digunakan untuk layanan perbankan autentik. Tautan itu membawa saya ke situs yang persis seperti halaman login bank tersebut," ucapnya.
Dia kemudian memasukkan detail akunnya, tanpa disadari menyerahkan kendali seluruh akun kepada scammers.
Pasangan itu menyadari bahwa mereka telah ditipu hanya ketika pria itu menerima pesan singkat dari bank yang memberi tahu dia tentang perubahan dan transaksi yang melibatkan akun yang telah terjadi sebelumnya sore itu.
Menurut stempel waktu, bank mengiriminya peringatan sekira pukul 2 siang, hanya untuk dia terima lewat pukul 6 sore.
"Jika kami menerima pemberitahuan tepat waktu, kami akan dapat bereaksi lebih cepat, dan mungkin dapat menghubungi tim terkait pada hari kerja yang sama untuk menghentikan transaksi," kata pria itu.
Baca juga: Pengadilan Singapura Denda Warganya Belasan Ribu Dolar Gegara Pembantu
Baca juga: BPS : Singapura Masih Jadi Negara Tujuan Ekspor dari Batam
Pasangan itu juga telah menerima pesan sebelumnya bahwa akses ke akun mereka sedang diatur di ponsel lain.