KABAR GEMBIRA! Travel Bubble di Kepri Bakal Diberlakukan Mulai 20 Januari 2022

Penulis: Endra Kaputra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengapresiasi semangat dan perjuangan pelaku dan asosiasi pariwisata Kepri untuk menggerakkan kembali pariwisata di Kepri.

Namun demikian, dirinya juga meminta pengertian atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat  terhadap berbagai aturan yang terkait Covid-19 yang juga menjadikan pembukaan travel bubble mengalami beberapa kali penundaan. 

"Saya juga minta bapak-ibu bisa memahami kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat. Apalagi Pak Presiden sangat hati-hati sekali menjaga kondisi berbagai daerah yang sudah bisa mengendalikan Covid-19 hingga mencapai PPKM level 1. Sangat waspada agar tidak terjadi ledakan ketiga," ujarnya.  

Di samping itu, Gubernur Ansar juga memberi semangat kepada pelaku dan pengelola kawasan wisata untuk membuat paket-paket wisata murah untuk wisatawan dalam negeri agar sektor pariwisata tidak mati.  

Dua pengelola kawasan wisata yang  akan dijadikan pilot project untuk Travel Bubble yang hadir dalam pertemuan tersebut,  Ray dari Bintan Resort Cakrawala dan Andi Fong dari Nongsa Sensation menyatakan kesiapan wilayah mereka sudah sangat optimal dalam menyambut kedatangan turis mancanegara.

Bahkan, beberapa gelaran turnamen golf sudah mereka laksanakan dengan menerapkan protokol Covid-19 dan sukses tanpa ada peserta yang terinfeksi.  

"Kami memohon kepada Gubernur Kepri dan juga pemerintah pusat untuk mempertimbangkan permohonan kami untuk segera membuat kebijakan dan kesepakatan agar Travel Bubble segera direalisasikan. Kami para pelaku pariwisata di Kepri sudah sekarat. Kalau ditunda lagi bisa-bisa kami menyerah dan bisa saja terjadi PHK," ungkap Andi Fong.  

Pada pertemuan tersebut juga mengemuka tentang banyaknya test swab PCR hingga 4x yang diwajibkan kepada turis, lama karantina, biaya PCR, biaya visa, dan beberapa hal lainnya yang dianggap memberatkan turis.  

Travel Bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.

Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google 


Berita Terkini