BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pelayaran perdana kapal ferry Batam - Singapura lewat Pelabuhan Nongsapura akan segera dibuka, Jumat (18/2/2022) mendatang.
Meski pemerintah negara Singapura telah mengizinkan dibukanya pelayaran dalan rangka travel bubble, namun belum diketahui secara pasti ada berapa wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Batam Jumat mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar juga mengaku belum memperoleh informasi pasti tentang jumlah kunjungan wisman travel bubble nantinya.
Sejak pertama kali dimulai sampai saat ini, belum ada wisman yang masuk ke Kepri.
Hal ini dikarenakan perlunya penyelarasan aturan-aturan travel bubble antara ke dua negara, Indonesia dan Singapura.
Seperti diketahui, masih ada kebijakan karantina 7 hari bagi wisman yang pulang ke negara Singapura usai berwisata, dan hal itu menjadi salah satu kendala pelaksanaan Travel Bubble.
"Belum tahu jumlah penumpangnya besok. Berapa pun tidak masalah yang penting mereka bisa berwisata di wilayah Nongsa," ujar Buralimar ketika dihubungi, Selasa (15/2/2022).
Pelayaran ferry di Pelabuhan Nongsapura sudah akan dibuka.
Baca juga: Walikota Minta Lahan Fasum Fasos Diserahkan Pemerintah, Rudi : Kalau tak Akan Jadi Masalah!
Baca juga: Langgar Aturan Rotator dan Sirine Kendaraan, 15 Kendaraan Dinas Polda Kepri Kena Sanksi
Sementara itu, di wilayah travel bubble Lagoi, Bintan, arus pelayaran kapal ke Singapura sudah sejak dulu dijalankan.
Namun, kapal ferry Lagoi - Singapura saat ini hanya diperuntukkan bagi para pekerja dan bukan wisatawan.
Pelayaran ferry Lagoi - Singapura dalam rangka travel bubble untuk wisatawan mancanegara hingga kini belum mendapat jadwal pasti.
Buralimar mengaku, pihaknya masih akan memantau situasi jalannya travel bubble di Nongsa serta perkembangan Covid-19 mendatang.
"Kita cocokkan aturannya, kalau dari Indonesia kan sudah ada. Tergantung dari Singapura," ujar Boeralimar.
Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Batam selama ini kebanyakan berasal dari golongan menengah ke bawah.
Biasanya tujuan para wisatawan ini adalah berbelanja ke pusat kota.
Untuk itu, pihaknya berharap jika pelaksanaan travel bubble berjalan lancar, maka hubungan dua negara dapat diperluas melalui skema vaccinated travel lane (VTL).
"Kami lihat perkembangan travel bubble ini selama dua minggu. Kalau lancar, kami minta pemerintah pusat menerapkan VTL termasuk negara Singapura, supaya kebijakannya timbal balik," jelas Buralimar.
Dengan skema VTL, wisatawan dapat berkunjung ke seluruh area Batam dan Bintan, sehingga ruang lingkupnya menjadi lebih luas.
Harapannya, kegiatan wisatawan tidak hanya terpusa di Nongsa dan Lagoi saja, melainkan juga Batam dan Bintan serta daerah sekitarnya.
Guna menjaring wisman datang ke travel bubble di Kepri, Dispar Provinsi Kepri giat mempromosikan paket-paket pariwisata dan event melalui media sosial.
Ada lebih dari 250 lebih event pariwisata yang akan diadakan di Kepri tahun ini.
Selain itu, Kepri juga akan mengikuti berbagai pameran pariwisata di Singapura, contohnya National Association Travel Agents Singapore (NATAS) yang diadakan dua kali dalam setahun.
"Kami akan mengikuti pameran pariwisata untuk mempromosikan kalender event di tahun 2022 ini kepada masyarakat Singapura," tambah Buralimar. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google