"Harga minyak goreng yang 1 liter Rp25 ribu, kalau yang 2 liter mencapai Rp40 ribu," kata Zubaidah, salah satu pedagang eceran di Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Ia mengungkapkan kelangkaan kebutuhan primer itu serta harganya yang meroket selangit, sering dikeluhkan para ibu rumah tangga.
Baca juga: Ingin Berlangganan Indihome? Ini Daftar Harga Terbaru Paket Internet Indihome 2022
Baca juga: Trik Agar Data Pribadi Anda di Internet Tetap Aman Dari Penyalahgunaan
Bahkan sejumlah pelaku UMKM di Pantai Tanjung Teluk Selahang menutup usahanya sementara karena selain harganya yang tinggi, minyak goreng kini sulit didapat.
"Sudah mahal, langka pula. Itu yang jualan di sepanjang Pantai Tanjung Tanjung pun banyak yang tutup jualan. Cobaan seakaan datang bertubi-tubi dimulai dari gas mahal, minyak tanah cuma dapat 3 liter seminggu. Nah sekarang minyak goreng pun jadi masalah, udah mahal langka pula," ujar Zubaidah di warungnya.
Terpisah, anggota Komisi II DPRD Natuna, Eryandy mendesak Pemkab Natuna mengatasi permasalahan ini.
Politisi Partai Perindo di Natuna ini meminta Disperindagkop dan UKM untuk menghubungi distributor yang ada di Tanjungpinang, Batam, atau Pontianak agar segera menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat.
Dia tidak ingin masyarakat di Natuna menjadi susah akibat kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga gas LPG di Natuna.
"Saya mohon dan minta DisperindagkopUM Natuna untuk bertindak cepat. Hubungi distributor di sana atau koordinasi dengan pihak kapal yang mengangkut bahan sembako masyarakat kita," kata Eryandy.
Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, dan Koperasi Usaha Mikro (DisperindagkopUM) Natuna, Marwan Syah Putra mengatakan, kelangkaan terjadi dikarenakan kapal barang yang biasa membawa kebutuhan sembako masyarakat Natuna, masih belum tiba di Ranai.
Seluruh kebutuhan bahan pokok berasal dari distributor yang berada di Tanjungpinang, Batam, dan Pontianak.
"Kapal-kapal barang itu baru sekitar seminggu lewat dari Natuna. Nah saat ini posisi masih berada di Tanjungpinang. Kalau kapal sudah masuk Insya Allah stok minyak goreng ada lagi," jelas Marwan.
Menurutnya, harga jual minyak goreng nonsubsidi yang mahal saat ini merupakan hal yang wajar, karena itu merupakan salah satu prinsip dagang, permintaan banyak, barang sedikit maka harga akan tinggi.
Baca juga: DAFTAR Harga Paket Internet Indihome Terbaru 2022, Ada Paket Khusus Pelajar, Pendidik dan Jurnalis
Baca juga: Telkomsel Kembali Hadirkan Paket Internet Unlimited Surprise Deal
Sedangkan untuk minyak goreng subsidi satu harga yang ditetapkan oleh Pemerintah, Kabupaten Natuna menerapkan harga yang berbeda akibat tingginya biaya transportasi.
"Meskipun kita tidak bisa lagi menerapkan minyak goreng satu harga Rp14 ribu, tapi kita sudah koordinasi dengan Kemendag untuk Natuna masih bisa harga Rp15 ribu," ucap Marwan.
Ia menuturkan, di Natuna terdapat 4 grosir yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Natuna untuk menjual minyak goreng seharga Rp15 ribu per liter.