Sementara itu, syarat-syarat ibadah puasa Ramadhan seperti dituliskan dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili, yaitu:
1. Orang Islam
Perintah Puasa Ramadhan hanya tertuju pada orang-orang Islam, sementara orang-orang yang beragama selain Islam tidak terkena aturan wajib melaksanakan Puasa Ramadhan.
2. Sudah Balig
Anak kecil meskipun beragama Islam tidak wajib melakukan Puasa Ramadhan karena ia masih belum balig.
Dalam kitab-kitab fikih, balig biasanya diartikan sebagai batasan seseorang mulai dibebani kewajiban-kewajiban syariat, seperti salat, puasa dan lainnya.
Secara umum batasan balig bagi laki-laki adalah jika sudah mengalami mimpi basah.
Sedangkan bagi perempuan adalah jika ia telah mengeluarkan darah haid.
Namun, jika laki-laki dan perempuan tersebut belum mengalami mimpi basah atau haid, maka batas balignya adalah umur lima belas tahun.
Baca juga: Resep dan Cara Bikin Tahu Crispy Bumbu Bawang, Camilan Renyah untuk Buka Puasa
Baca juga: TIPS dan Cara Jitu Mengatasi Ngantuk di Kantor Saat Sedang Berpuasa
3. Berakal
Orang yang tidak memiliki akal dan kesadaran penuh, seperti orang gila, orang mabuk dan orang ayan selama seharian penuh tidak wajib melakukan Puasa Ramadhan.
Hanya saja, meski orang mabuk dan orang ayan tidak wajib Puasa Ramadhan, namun mereka memiliki kewajiban meng-qadha atau mengganti puasa yang ditinggalkan selama mereka mengalami ayan dan mabuk.
4. Menetap atau Ikamah
Orang yang menetap atau tidak sedang bepergian dengan jarak bisa qasar salat, dia wajib Puasa Ramadhan.
Sebaliknya, orang yang bepergian dengan jarak sampai bisa qasar salat, maka dia tidak wajib Puasa Ramadhan.