Zuraini yang siang itu ditemani anaknya pun bercerita, sudah mulai menjual kulit ketupat sejak hari Jumat yang lalu dan dari satu kulit ketupat dijual seharga Rp 1.000.
"Kalau kulit ketupat yang saya anyam bentuknya bervariasi, ada ketupat jantung pisang, ketupat bawang, ketupat garam sebuku dan ketupat lupis. Biasa itu istilah penyebutan orang Melayu sini," tuturnya.
Ketupat garam sebuku menjadi idola bagi warga Anambas.
Lantaran campuran beras dan santan kelapa yang dimasak nantinya jauh lebih berlemak.
"Kalau orang sini suka pakai itu, karena rasanya lebih enak dan berlemak. Tapi kalau banyak yang dicari jenis kulit ketupat biasa," tukasnya.
Akhirnya pembicaraan pun berakhir lantaran Zuraini harus bergerak melayani pembeli yang seketika datang ke lapak jualannya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Anambas