TRIBUNBATAM.id - Hipertensi atau penyakit darah tinggi memiliki istilah the silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam.
Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa.
Tekanan darah tinggi dapat menjadi beragam penyakit seperti jantung, ginjal, dan stroke.
Melansir Mayo Clinic, semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, tekanan darah dalam tubuh Anda semakin tinggi.
Tekanan darah tinggi atau rendah dapat diketahui lewat pengukuran tekanan darah.
Menurut laman resmi American Heart Association, rentang tekanan darah normal sistoliknya berada di angka 120 mm Hg dan diastoliknya 80 mm Hg atau 120/80 mm Hg.
Tekanan darah dianggap rentan tinggi saat hasil pengukuran sistoliknya antara 120-129 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Rebusan Seledri bagi Kesehatan, Bisa Tangkal Kolesterol hingga Darah Tinggi
Baca juga: Cukup Semangka dan Kurma, Ini Ramuan Penangkal Darah Tinggi Ala dr Zaidul Akbar
Sedangkan tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi saat pengukuran sistolik di atas 130 mm Hg dan diastolik di atas 80 mm Hg.
Penyebab tekanan darah tinggi
Melansir Healthline, salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah terlalu banyak garam (natrium) dan terlalu sedikit kalium dalam asupan Anda.
Kelebihan garam dalam tubuh dapat membuat cairan tertahan.
Sedangkan kalium adalah elektrolit, tugasnya mengatur jumlah natrium yang tertahan oleh ginjal.
Kekurangan dan kelebihan dua zat di atas dapat memengaruhi tekanan darah.
Cara menurunkan tekanan darah tinggi
Salah satu cara menjaga tekanan darah normal atau stabil adalah lewat obat penurun hipertensi.