TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang mencatat pada April 2022 Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,84 persen.
Dimana komoditi dominan penyumbang inflasi dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang kontribusinya 1,78 persen.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Samsudi mengatakan setiap tahunnya rutin dilakukan rapat TPID setiap bulan dengan tujuan untuk mengevaluasi inflasi yang terjadi pada bulan April serta perkembangan harga dan persediaan kebutuhan pokok masyarakat.
"Kita harus menjaga stok tetap aman dan harga kebutuhan pokok stabil. Karena tidak lama lagi kita akan menghadapi hari raya iduladha," ucap Samsudi, Sabtu (28/5/2022).
Terkait isu-isu terkini menjelang hari raya Idul Adha, Samsudi meminta instansi terkait untuk terus melakukan komunikasi dengan stakeholder lainnya.
Baca juga: Patgulipat Konglomerat Sawit Indonesia, Berkantor di Luar Negeri Cari Cuan di RI
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Cabai Merah Dorong Inflasi di Kepri Maret 2022
Terutama dengan Balai Karantina Pertanian dalam hal kebutuhan hewan qurban. Begitu juga Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk terus memantau harga kebutuhan bahan pokok dan stok di pasaran.
"Mudah-mudahan tingkat daya beli masyarakat semakin baik sehingga nantinya pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang juga ikut meningkat," sebutnya.
Sementara itu Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom memaparkan inflasi yang terjadi di Kota Tanjungpinang, menurutnya yang dominan saat ini adalah komoditi pangan.
"Kalau dilihat komoditi dominan memberikan inflasi adalah minyak goreng dengan andil 0,4436 persen, bayam 0,0827 persen, telur ayam ras 0,0719 persen, sawi hijau 0,0526 persen, tarif angkutan udara 0,0377 persen, rokok kretek filter andil 0,0494 persen, dan mobil andil 0,1445 persen," terangnya.
Meski demikian, inflasi 24 kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumatera dan Nasional pada April 2022, kota Tanjungpinang berada di posisi 11 terendah inflasi yakni 0,84 persen.
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Inflasi Berada di Level Rendah dan Terkendali
Baca juga: Batam Peringkat 2 Inflasi Tertinggi Se-Sumatera pada November 2021, Nomor 5 Se-Indonesia
Sementara kota Batam 10 tertinggi inflasi yakni sebesar 1,12 persen. Sedangkan secara nasional inflasi mencapai 0,95 persen.
"Hampir semua kota di Sumatera alami inflasi. Hal ini disebabkan sejumlah komoditi mengalami kenaikan karena adanya perayaan hari raya besar keagamaan pada April dan awal Mei," ungkapnya.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Tanjungpinang