Stok Sapi dan Kambing Kurban di Batam Kian Menipis, Pedagang Tunggu Regulasi Pemko

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret sapi di kandang milik peternak di Sei Temiang, Kota Batam, Provinsi Kepri

"Yang jelas semua hewan yang akan didatangkan sehat dan terbebas dari penyakit, dari daerah asal juga sudah melalui pemeriksaan oleh dokter hewan," katanya.

Ia mengatakan, jika regulasi pengiriman hewan dari luar daerah ke Batam tidak dibuka, maka dipastikan ketersediaan hewan kurban saat Idul Adha nanti tipis atau bisa dikatakan stok tidak aman.

Lebih lanjut Musofa menjelaskan untuk saat ini, stok sapi di Sei Temiang yang terdaftar dalam asosiasi hanya ada 250 ekor sapi, sedangkan kambing 750 ekor.

Sementara seperti pengalaman dari tahun ke tahun, kebutuhan kambing 15 ribu hingga 18 ribu ekor dan kebutuhan sapi biasanya 3000 ekor saat Hari Raya Idul Adha.

Sementara kebutuhan stok Kota Batam pada momen Idul Adha 2021 lalu sebanyak 2000 ekor lebih untuk sapi dan kambing 15 ribu ekor.

Kebutuhan ini di saat masih pandemi Covid-19.

"Inikan sudah keadaan normal. Orang Singapura biasanya kurban di Batam sebanyak 30 persen," katanya.

Musofa memaparkan, kebutuhan harian rumah makan untuk sate kambing dan gulai 10 ekor per hari. Saat momen Aqiqah seperti Sabtu Minggu 75 ekor kambing.

"Sekarang dengan adanya aqiqah, rumah makan akhir bulan stok kambing diprediksi hanya ada 400an ekor," katanya.

Ia juga memastikan kambing dan sapi di Batam saat ini steril. Terhindar dari penyakit PMK atau penyakit hewan lainnya.

"Kita jamin pasti steril sekarang dari PMK. Lantaran tak ada perkembangbiakan di sini. Sapi dan kambing yang didatangkan juga ada sertifikat sehat. PMK berasal dari Jatim. Sapi dan kambing ini dari Lampung, sementara di Lampung ada peternakan baik perusahaan ataupu individu," paparnya.

(tribunbatam.id / Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini