Kampus Sultan Abdurrahman Dirampok

Waka II STAIN Sultan Abdurrahman: Aktivitas Kuliah Tetap Normal Setelah Insiden Perampokan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman, Almahfuz saat ditemui di depan gedung utama, Jumat (10/6/2022).

Di antaranya dua orang sekuriti bernama Bambang dan Deva.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona di Kampus, Ini Cara Politeknik Batam & STAIN Sultan Abdurrahman Kepri

Baca juga: Punya 11 Prodi, Inilah Profil dan Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman, Satu-satunya PTN Islam di Kepri

Selanjutnya, Dosen bernama Tedy, staf bernama Eko, Mahasiswa, Zulfan dan teman sekuriti bernama Hafis.

Abdulrahman bercerita bahwa dari keterangan para korban sejumlah orang yang tidak dikenal ini datang dari jalan belakang dengan menggunakan penutup wajah.

Setelah itu dua orang yang berada di Gedung Utama Direktorat langsung diancam dengan benda tumpul dan diikat serta mulutnya mendapat lakban.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap dua orang lagi yang berada di ruangan kecil dekat musala.

Mereka juga dibawa ke gedung utama dan dikumpulkan di sana dengan muka ditutup kain dan jaket.

Sementara dua orang yaitu mahasiswa dan dosen yang berada di lantai 3 di sekap di sana.

"Jadi ada empat orang disekap di bawah dan dua orang di atas. Untuk Zulfan sama Eko yang dibawa ke RSUP karena mengalami luka akibat dipukul pelaku," terangnya.

Dalam aksi itu sejumlah telepon genggam korban disita dan dimasukkan ke dalam wadah yang berisikan air.

Sementara dompet para korban disita dan sejumlah uang yang ada didalam dompet diambil.

"Saat kejadian itu sekira pukul 01.15 WIB masih ada rencana nonton bola. Sementara mahasiswa dan dosen di lantai 3 gedung utama sedang menyiapkan sertifikat untuk webinar pagi hari ini," ungkapnya.

Dalam kejadian ini, brankas yang ada di ruangan lantai l dibongkar.

Baca juga: PTN Islam Satu-satunya di Kepri, Inilah Profil dan Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman

Baca juga: SEJARAH Berdirinya Kampus Islam Negeri STAIN Sultan Abdurrahman di Kepri

Tidak hanya itu, sejumlah lemari di bagian umum dan bendahara juga turut dibongkar oleh perampok.

"Jadi yang hilang itu hanya server CCTv yang sampai saat ini kami ketahui dibawa oleh sejumlah orang tidak dikenal itu," ucapnya.

Abdulrahman mengaku tidak ada uang tunai di dalam brankas.

Halaman
1234

Berita Terkini