Kampus Sultan Abdurrahman Dirampok

Polisi Buru Komplotan Perampok Bersenjata yang Beraksi di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri

Penulis: Alfandi Simamora
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Bintan, AKBP Tidar Wulung Dahono

Setelah itu mereka dijumpai oleh sejumlah orang tidak dikenal dan dibawa ke ruangan belakang gedung utama.

"Saya salah satu korban, dan sejumlah orang tak dikenal itu mengaku aparat saat beraksi. Di sana kami bersama dua orang lagi di ikat menggunakan kabel charger hp dan tali. Mulut kami dilakban dan muka kami di tutupi dengan jaket dan kain," ucap Hafis saat ditemui berdiri di depan pintu masuk Gedung Utama, lokasi kejadian perampokan.

Sementara dua orang lagi yang berada diatas yakni seorang mahasiswa dan dosen turut menjadi korban.

Mereka ini yang diikat di lantai III gedung itu.

Hafis tidak bisa berbuat banyak mengingat kondisinya yang sudah terikat.

Upaya untuk membebaskan diri sempat terbesit dalam benaknya.

Sekira pukul 03.00 WIB, ia mengumpulkan keberaniannya berusaha membebaskan diri serta mencoba mengumpulkan rekan-rekan yang lain di lantai III gedung utama.

Ponsel mereka pun taklagi diketahui keberadaannya.

Hingga secercah harapan untuk bebas terlihat.

Laptop aktif yang masih terkoneksi dengan WhatsApp yang tidak diambil menjadi celah untuk mereka meminta bantuan.

"Di situ kami meminta pertolongan di dalam grup. Setelah itu kami dapat pertolongan,"jelasnya.

Hafis juga bercerita bahwa dalam kejadian itu, dua orang dibawa ke RSUP Tanjungpinang.

Mereka menjadi korban penganiayaan dari kelompok orang tak dikenal itu.

"Soalnya ada yang di pukul dan di terajang.Dalam kejadian itu," jelasnya.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurrahman, Abdul Rahman menuturkan, bahwa ada 6 orang yang menjadi korban dalam kejadian itu.

Halaman
1234

Berita Terkini