BERITA SINGAPURA

Singapura Tetangga Batam Kepulauan Riau Laporkan Kasus Cacar Monyet LAGI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotel 81 Orchid, Geylang, Singapura, tempat pasien penderita cacar monyet pernah menginap. Singapura yang bertetangga dengan Batam, Kepulauan Riau (Kepri) kembali melaporkan penambahan kasus cacar monyet atau monkeypox.

SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Kasus cacar monyet di Singapura kembali bertambah.

Singapura yang bertetangga dengan Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu melaporkan penambahan satu kasus cacar monyet atau monkeypox pada Jumat (8/7) waktu setempat.

Kasus cacar monyet terbaru di Singapura itu merupakan warga negara India berusia 30 tahun yang tinggal di Singapura dan baru saja kembali dari Jerman.

Pria itu mengalami ruam di daerah selangkangan pada 30 Juni dan demam seminggu kemudian di 7 Juli.

Dia selanjutnya dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID), dan dinyatakan positif cacar monyet pada 8 Juli.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, pelacakan kontak sedang berlangsung.

Dan, kasus terbaru tidak terkait dengan kasus cacar monyet lainnya yang sebelumnya Kementerian Kesehatan Singapura umumkan.

Baca juga: Singapura Tetap Eksekusi Pelaku Narkoba Meski Dikecam Amnesty Internasional

Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat (8/7) melaporkan satu lagi kasus impor cacar monyet.

Sehingga, total kasus yang terkonfirmasi sejak Juni menjadi empat.

Di antara empat kasus cacar monyet di Singapura, satu di antaranya penularan secara lokal seperti dilansir Channel News Asia dari Kontan.co.id.

Kasus cacar monyet pertama di Singapura tahun ini merupakan kasus impor.

Pasien adalah warga negara Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugari.

Dia dinyatakan positif pada 20 Juni.

Infeksi lokal pertama di Singapura dilaporkan pada Rabu (6/7), seorang pria Malaysia berusia 45 tahun yang tinggal di Singapura.

Cacar monyet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet.

Biasanya, masa pemulihan pasien dalam dua hingga empat minggu.

GEJALA dan Proses Penularan Cacar Monyet

Berikut lima cara mencegah penularan virus cacar monyet berikut ini.

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Berbahaya? Terdeteksi 3.200 Kasus di 48 Negara, Indonesia Belum Ada Kasus

Kenali gejala awal cacar monyet hingga proses penularannya pada manusia.

Diketahui penyakit cacar monyet hingga kini semakin meluas penularannya.

WHO mencatat telah ditemukan 3.200 penderita cacar monyet yang tersebar 48 negara.

Bahkan cacar monyet ditemukan di beberapa negara yang tidak pernah melaporkan kasus tersebut sebelumnya.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan Indonesia mengungkap jika belum ditemukan kasus cacar monyet di Tanah Air hingga kini.

Walaupun begitu, tidak ada salahnya kita tetap waspada akan penularan virus cacar monyet ini dengan mengetahui gejala awal hingga proses penularannya.

Penularan cacar monyet ini bisa terjadi dari hewan ke hewan, ataupun dari hewan ke manusia.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung, melalui cairan tubuh, hingga udara.

Mengutip dari kemkes.go.id, cacar monyet ini sebenarnya dapat sembuh sendiri setelah 2-4 minggu masa inkubasi.

Namun sebelum tertular, ada baiknya kita melakukan pencegahan agar tidak tertular penyakit cacar monyet ini.

Baca juga: Menkes Singapura Optimis Lonjakan Kasus Corona Tak Separah Gelombang Omicron

Berikut cara Mencegah Cacar Monyet Dikutip dari Cdc.gov:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  • Hindari kontak melalui benda apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.

  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.

Menurut WHO virus cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Masa inkubasi (masa timbulnya gejala) cacar monyet penderita cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.

Tanda atau Gejala dari Penyakit Cacar Monyet

A. Periode invasi (berlangsung antara 0–5 hari), ditandai dengan:

Baca juga: Malaysia Minta Singapura Stop Eksekusi Terpidana Narkoba Warga Negeri Jiran

  • demam
  • sakit kepala hebat
  • limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)

Limfadenopati merupakan ciri khas cacar monyet dibandingkan dengan penyakit lain yang awalnya mungkin tampak serupa (cacar air, campak, cacar)

  • nyeri punggung
  • mialgia (nyeri otot), dan astenia yang hebat (kekurangan energi).

B. erupsi kulit biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah munculnya demam, ditandai denga:

  • Ruam cenderung lebih terkonsentrasi di wajah, badan, dan telapak tangan hingga kaki.
  • Ruam di selaput lendir mulut, alat kelamin serta kornea.
  • Ruam berkembang secara berurutan dari makula (lesi dengan dasar datar) menjadi papula (lesi keras yang sedikit terangkat), vesikel (lesi berisi cairan bening), pustula (lesi berisi cairan kekuningan), dan krusta yang mengering dan rontok.

Maka sebaiknya Anda melakukan pencegahan dan ketahui gejalanya sebelum terlambat.

Jika mengalami gejala-gejala cacar monyet, segera konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan dokter terkait.(TribunBatam.id) (Kontan.co.id/SS Kurniawan)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Kontan.co.id

Berita Terkini