BINTAN TERKINI

HNSI Bintan Timur Keluhkan Solar Nelayan Langka Hingga BBM Tak Tepat Sasaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bintan Timur, Muji Arifin mengeluhkan solar untuk nelayan yang langka, termasuk distribusinya yang menurutnya tak tepat sasaran.

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bintan Timur, Kabupaten Bintan mengeluhkan sulitnya mendapati Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi.

Menurut Ketua HNSI Bintan Timur, Muji Arifin menuturkan, bahwa saat ini BBM jenis solar subsidi sangat sulit didapatkan nelayan kecil di Bintan Timur.

"Hal ini dinilai, karena penyaluran BBM yang tak tepat sasaran. Soalnya masih banyak kapal ukuran 10 GT keatas yang mendapatkan BBM subsidi," terangnya belum lama ini.

Menurutnya, kapal berukuran 10 GT keatas termasuk skala industri.

Namun, masih banyak juga mendapatkan BBM bersubsidi.

Baca juga: KSOP Karimun Serahkan E Pas Kecil ke Ratusan Nelayan di Desa Tulang Selat Gelam

Sehingga kapal-kapal kecil yang digunakan nelayan kecil menjadi susah didapatkan.

"Jadi jangan dipukul rata, sehingga menyebabkan BBM jenis solar langkah," terangnya.

Selain itu, sejumlah kapal di wilayah Bintan Timur juga sudah ada tidak aktif melaut lagi. Namun, terkadang diduga masih mengambil BBM subsidi.

"Maka dari itu kita meminta kepada Pemerintah mendata ulang kapal nelayan yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Bintan," terangnya.

Baca juga: Nelayan Masih Kesulitan Dapat BBM, DPRD Lingga Bakal Gelar Hearing Lanjutan

Muji juga menambahkan, harus di data ulang dan harus membagi-bagi. Yang 10 GT kebawah dan yang 10 GT keatas harus tidak disamakan.

"Itu yang kadang-kadang sangat disayangkan. Cuma kenapa pemerintah kita seperti tidak mau mendata ulang. Sementara kita yang nelayan kecil yang menjadi korban," ucapnya.

Akibat langkahnya BBM jenis solar, sehingga banyak nelayan kecil di Bintan Timur yang tidak melaut.

"Seharusnya nelayan kecil yang benar-benar mendapatkan subsidi atau perhatian pemerintah penuh. Tapi alhasil tidak mendapatkan hal itu," ungkapnya.

Ia juga mengimbau agar para nelayan supaya dapat mengurus surat-surat, khususnya E-Pass Kecil.

"Dengan adanya pengurusan E-Pass Kecil ini, kita mengetahui ada berapa ratus kapal yang masij beroperasi, termasuk jenis kapalnya," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Terkini