"Keberhasilan di gim pertama, tentu makin membuat saya bisa lebih tenang. Di gim kedua, permainan saya bisa keluar semua. Saya bisa lebih tenang dan yakin."
Emosi yang meluap-luap saat akhirnya keluar dari periode sulit sampai diluapkan Anthony dengan membanting raketnya hingga patah.
Akan tetapi, bagi Anthony, gelarnya tahun ini dengan tahun lalu rasanya hampir sama saja.
"Perbedaan dengan gelar juara tahun lalu, cuma di perbedaan di lawan saja. Tahun lalu saya lawan Kodai Naraoka," sahutnya.
"Rasanya hampir sama, cuma saya harus tetap menyiapkan strategi yang berbeda. Soal apa tahun ini lebih mudah, rasanya sama saja." tuturnya.
Anthony jelas belum puas.
"Senang bisa juara, tetapi ini tentu bukan pencapaian yang mudah," ujarnya merendah.
"Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga banyak masih ingin mengalahkan saya. Masih ada yang harus ditingkatkan."
"Gelar ini saya persembahkan kepada keluarga, mama, papa, PBSI, tim tunggal putra, tim yang selalu latihan bareng sejak di Jakarta."
"Saya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada pelatih Irwansyah, Harry Hartono, pelatih tunggal putra, serta pelatih lain di Pelatnas Cipayung."
"Saya hari ini bisa membawa hasil yang positif," tandasnya.
(Tribunbatam.id)