BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pedagang beras di Mega Legenda Batam tidak menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.
Beras ini dikabarkan hanya dapat dibeli dengan pembatasan maksimal 10kg.
Pemilik Toko Multi Sukses, misalnya mengaku tidak menjual beras SPHP karena memang tidak kedapatan stok dari Bulog.
"Beras Bulog kami nggak dapat stoknya," ujar Yanto, Pemilik Toko Multi Sukses, Kamis (5/10/2023).
Sementara itu, toko sembako lainnya, yatu Toko Semangat Baru, juga tidak menjual beras Bulog apapun, termasuk beras SPHP.
Di sana, ia hanya menjual beras-beras premium lokal, seperti Harumas, Bumi Ayu, Anak Ajaib, dan lain sebagainya.
Baca juga: Harga Beras di Batam Terbaru, Pedagang Bingung Beras Pulen Harganya Murah
Pemilik Toko Semangat Baru, Pendi, mengatakan, sebelumnya ia pernah menjual beras Bulog, tetapi kini berhenti. Pasalnya, tidak banyak pembeli yang mencari beras Bulog di tokonya.
"Beras Bulog sebenarnya banyak juga yang kualitasnya bagus. Tapi kami nggak jual lagi, karena nggak banyak yang nyari," ujar Pendi.
Asosiasi Distributor Batam sebelumnya memprediksi kenaikan harga beras masih akan berlangsung selama beberapa waktu mendatang.
Ketua Asosiasi Distributor Kota Batam, Ariyanto, mengatakan, kenaikan harga beras di Batam ini juga terjadi di daerah lainnya, termasuk di Jawa dan Sumatra.
Bahkan, beras eceran sudah ada yang dijual di harga Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram.
"Di pusat sudah Rp 16.000 lebih. Makanya bersyukurlah kita, di Batam masih bisa menikmati beras dengan harga yang sesuai," ujar Ariyanto, Selasa (3/10/2023).
Ia menjelaskan, kenaikan harga beras pun tak terelakkan terjadi di Batam.
Namun, kenaikannya tidak berlangsung secara drastis, melainkan bertahap.