Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga, Maratusholiha Nizar menjalani salah satu sosok yang berjuang banyak dalam pencapaian ini.
Saat diwawancarai, Maratusholiha mengatakan, usaha untuk mencapai hal ini dimulai dari pendataan.
Yang mana lanjutnya, pendataan Tudung Manto ini telah dimulai sejak 2021.
"Kemudian kita surati terus menerus baik kepada OPD-OPD, sekolah-sekolah, ke kecamatan dan desa-desa, dan kita meyakinkan lagi bahwa Tudung Manto ini memang sangat luar biasa kalau kita angkat," tutur istri Bupati Lingga ini kepada awak mbiasa
Dari data itu masih kata Maratusholiha, masuk 900 tudung manto.
"Alhamdulillah, semakin mendekati kegiatan, kita mendapatkan data sebanyak 1.200 Tudung Manto," terangnya.
Sementara itu, Maratusholiha menyebutkan, saat ini ada 51 pengrajin yang aktif, dengan melalui pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan sebagai upaya penambahan.
Ia pun bertekad, untuk menambah 15 orang pengerajin lagi melalui Dinas Ketenegakerjaan pada 2024.
"Harapan dari Pemerintah Kabupaten Lingga, bagaimana pemasaran Tudung Manto ini tentu lebih luas lagi. Tidak hanya di Provinsi Kepri, tapi ke nasional dan Internasional," harapnya.
Maratusholiha juga mengungkapkan, bahwa untuk saat ini, bahkan pemesanan Tudung Manto telah sampai ke Sidney hingga Dubai. (TribunBatam.id/Febriyuanda)