TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas mulai bersiap menghadapi cuaca ekstrem tahunan di wilayahnya.
Sejumlah strategi antisipasi telah direncanakan dan siap untuk dijalankan apabila menimbulkan bencana hidrometerologi seperti banjir hingga longsor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Anambas Sahtiar menuturkan, langkah preventif penanggulangan bencana itu telah disepakati lewat rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Ya mengingat sekarang ini sudah memasuki musim cuaca yang kurang baik sebagaimana dialami setiap tahunnya, maka kita sudah menyiapkan sejumlah langkah strategis dan membagi peran serta tugas masing-masing OPD," ucapnya, Minggu (3/12/2023).
Ia menyebutkan, peran masing-masing instansi salah satunya seperti Dinas Sosial yang akan menyiapkan dapur umum bagi para penyintas bencana.
Selain itu, Dinas PUPR menyiapkan strategi penanggulangan infrastruktur yang rawan bencana seperti pengangkatan sedimen, pembedahan saluran air yang sumbat hingga bencana lainnya.
"Nah ada juga Dinas Kesehatan yang sudah ready layanan kesehatan berupa pemeriksaan maupun suplai obat-obatan. Dinas Pendidikan lebih kepada pendampingan ke anak-anak sekolah atau anak-anak kecil yang terdampak," jelasnya.
Berikutnya, Pemkab Anambas juga telah mendirikan pos pengungsian masyarakat yang dipusatkan di kawasan Masjid Agung Baitul Makmur.
"Kami juga mewacanakan untuk berkoordinasi dengan pihak pemilik penginapan, antisipasi apabila terjadi bencana yang luar biasa nantinya. Jadi kalau tidak memadai, warga yang terdampak akan kita tempatkan di sana, karena tidal ada lagi yang bisa dituju," terangnya.
Untuk penganggaran semua rencana itu, ungkapnya, telah pihaknya sediakan lewat dana belanja tidak terduga (BTT) APBD Anambas.
"Sudah-sudah dianggarkan lewat pagu BTT karena iini sifatnya darurat," papar Sahtiar.
Masih dilanjutkannya, dari berbagai langkah yang ada, Ia lebih menekankan pentingnya penanganan pertama disaat bencana terjadi dengan membantu proses evakuasi barang hingga warga.
"Ya yang paling penting itu adalah penanganan korban saat kejadian bencana, bagaimana pemerintah bersama masyarakat bisa bekerja sama dan saling gotong royong," tuturnya. (nvn)