Di mana tidak lagi hanya terbatas pada pemanfaatan laut dari sisi pemanfaatan sumber daya ikannya semata, tapi Kepri terus bertranformasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kelauatan.
"Di antaranya, pengembangan potensi pariwisata, termasuk di dalamnya ada kawasan ekonomi khusus pariwisata dan halal wisata di Pulau Penyengat Tanjungpinang. Juga ada industri berbasis maritim yang saat ini jumlahnya telah mencapai 256 industri dan tersebar di tujuh kabupaten/kota di Kepri" kata Ansar.
Pemerintah Provinsi Kepri tambah Ansar, juga senantiasa berkolaborasi bersama pemerintah pusat, dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan potensi kemaritiman, khususnya dalam pemenuhan konektivitas antar wilayah seperti, pembangunan bandara, pembangunan pelabuhan, dan juga pembangunan jembatan Batam-Bintan.
"Termasuk di dalamnya, pembangunan highway integrated Batam-Bintan-Tanjungpinang, yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam dan Pulau Bintan, " tegasnya.
Menurutnya, hasil dari pelaksanaan IDF Tahun 2023 ini, akan mampu mendorong transformasi ekonomi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Yang juga akan membantu mewujudkan narasi visi pembangunan jangka panjang daerah tahun 2025-2045. Yakni Kepulauan Riau yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan Berbasis Maritim dan Budaya Melayu" pungkasnya.(Tribunbatam.id/endrakaputra)