TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Muhaimin Kepri, Aman yakin Muhaimin Iskandar akan menjadi dirinya sendiri saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Penampilan Muhaimin Iskandar sempat menuai sorotan karena Cak Imin berbeda dari penampilan biasanya.
"Seloroh-seloroh beliau mengagetkan. Penampilan yang lalu kebiasaan yang dibawa oleh Capres kita. Insya Allah kedua ini akan menjadi diri beliau. Sudah pernah jadi menteri, DPR termuda. Ide gagasan sangat banyak di Gus Muhaimin," katanya.
Apalagi, kata dia, tema kedua nanti persoalan sumber daya alam. Dalam misi Paslon 01 Capres dan Cawapres serius dalam lingkungan hidup.
Menginisiasi perubahan yang baik demi masa depan negara Republik Indonesia. Salah satu misinya adalah mewujudkan keadilan ekologis yang berkelanjutan.
"Ketika bicara lingkungan, ini menjadi bagian penting dan akan diwariskan kepada anak cucu kita," katanya.
Baca juga: Debat Cawapres Tema Lingkungan, Hendrik Hermawan Berharap Ada Kejutan
Aman juga menyinggung pertanyaan SGIE yang dilontarkan Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres pertama.
Menurutnya tidak cocok digunakan dalam debat sekelas Capres Cawapres. Kalau capres dan cawapres harus pertanyaan-pertanyaan strategis.
Ketika debat, akronim yang disampaikan harus dipanjangkan. Aman menilai Gus Muhaimin itu bijak, sehingga saat tidak mengerti, ia bertanya lagi dan dikonfirmasi kepada Paslon 02, Gibran Raka Buming Raka.
"Sehingga yang dijawab sesuai dengan substansi," ujar Aman dalam MLC Tribun Batam, Kamis (18/1/2024) dengan tema Debat Cawapres adakah kejutan lagi.
Aman mengatakan Paslon Amin fokus kebutuhan dasar masyarakat. Ketika bicara dengan pendidikan, kesehatan masih dapat dengan baik. Orientasi bagaimana kebutuhan pangan bisa dapat harga yang terjangkau. Kawasan ekosistem bertahan dengan baik.
"Salah satunya Food Estate. Keberhasilan pemerintah bisa diukur ketika kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Ketika tak terpenuhi itulah parameternya pemerintah," katanya.
Dorong perubahan yang lebih baik termasuk kesediaan pangan. Ketika bicara pangan beras, Indonesia mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam. Wilayah Indonesia sangat luas.
"Ini menjadi bukti ketidakberhasilan. Harga pangan cukup. Itu menjadi bagian yang akan dipertanyakan. Bukan menembak secara pribadi. Tetapi strateginya. Agar masyarakat bisa terpenuhi dengan baik," katanya.
Aman menilai bukti nyata yang perlu. Negara yang berkontrak dengan masyarakat. SDM harus ditingkatkan pengetahuannya. Pemerintah bisa memfasilitasinya. Sehingga petani semakin berdaya.
"Di daerah secara tradisional. Ketika di edukasi maka makin produktif. Dan harganya lebih murah. Harga jualnya stabil ketika dibeli oleh pemerintah. Nah pemerintah yang akan didistribusikan. Bukan diambil oleh tengkulak-tengkulak dengan harga rendah. Masyarakat Indonesia sangat ulet. Kontrak Farming itu tepat. Selama ini dia sudah menanam, hasil panen bagus ketika dijual harga turun. Petani jadi malaslah. Negara kita ditanami apa saja tumbuh kok," paparnya.
Baca juga: Agus Wibowo Yakin Gibran Bikin Kejutan di Debat Cawapres, Dikira Cupu Ternyata Suhu
Seperti diketahui debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024) bertemakan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Aman meyakini dalam debat berikutnya ada kejutan lagi. Gus Muhaimin akan menjadi pertama dan unggul. Aman meyakini bahwa Gus Muhaimin mampu meningkatkan dana desa kedepan mennadi Rp 5 miliar.
"Paslon yang lain belum ada. PKB konsen dengan desa. Mayoritas pemilih kita dari desa-desa," katanya.
Lantas apakah Muhamimin akan membalas Gibran dengan pertanyaan singkatan? Aman menilai upaya balas membalas bukan konsennya PKB. PKB lahir dari pesantren jadi tak balas membalas.
Aman menilai politik berdinamika. 01 dan 03 mesra karena nasibnya sama. Diperlakukan yang sama oleh pemerintah saat ini. Ia meyakini masyarakat akan gerah dengan saat ini.
"Saya yakin 2 putaran. Paslon 02 bahkan grafiknya menurun. 01 beranjak naik. Saya yakin 2 putaran. Pasangan Amin akan menang. Walaupun beberapa saat kedepan masih memungkinkan. Bicara metodologi, kita pahamlah semua. Penilaian objektif itulah yang menjadi pedoman kita. 01 dan 03 yang maju diputaran kedua," paparnya.
Ia menilai demokrasi ini sudah cacat sejak awal. Jokowi memaksakan agar anaknya bisa ikut jadi Cawapres.
"Fakta yang terjadi di masyarakat. Track recordnya jadi penilaian yang sangat penting. Ketika bicara paslon 01 Track Recordnya sangat jelas," katanya.(TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)
Baca berita Tribun Batam lainnya di GOOGLE NEWS