Warga suka menikmati karena kelezatannya, ada gurih, santan dan kacang hijau sangat terasa.
Walaupun ada yang modern, namun tradisional Koleh-koleh tetap diminati masyarakat.
TB: Koleh-koleh kini menjadi oleh-oleh khas Melayu dan tampilan yang berbeda. Bisa dijelaskan gimana ceritanya?
TA: Sebentar saya buka itu tidak dadakan, saya sudah planning sejak lima tahunan.
Awalnya saya bukannya di pulau Penyengat pada 31 Januari 2020.
Saat itu saya gunakan rumah untuk usaha.
Waktu itu memang sudah manajemen dengan baik. Namun dilanda Covid-19 dan sempat tutup dan buka lagi di Batam.
Alhamdulillah sekarang masih ada dan makin berkembang.
TB: Ada berapa item Koleh-koleh?
TA: Kami ada empat item, yang pertama Kole-koleh original, cokelat, roti blau dan roti kacang hijau cokelat (Kahico).
TB: Mengapa kakak angkat kue tradisional ini jadi oleh-oleh khas?
TA: Alasannya adalah, kue tradisional ini memang jarang dilirik sama orang.
Kesannya seperti kampungan, jadi saya pikir tak ada salahnya saya modifikasi dan ubah bahan baku yang dahulu dari santan menjadi susu sehingga lebih tahan lama hingga 7 hari.
TB: Apa harapan kakak angkat kue tradisional ini?
TA: Harapan saya adalah ingin melestarikan kue khas Melayu.