Camat Bunguran Timur, Hamid Asnan mengusulkan hal yang sama dengan Kapus Nazri. Namun begitu tindakan ini berbeda dengan gotong royong yang biasa dilakukan di wilayahnya.
Menurut pengalamannya, gotong royong ini harus melibatkan semua orang, karena nyamuk DBD bukan bertelur di tempat yang kotor tapi di tempat yang bersih.
"Maka kami berpandangan ini harus digawangi oleh kebijakan yang lebih besar. Karena khawatirnya wabah ini semakin menyebar ke seluruh kecamatan," ungkapnya.
Kabid Pencegahan dan pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Wan Iswandi menjelaskan sampai saat ini kasus DBD secara umum di Natuna masih mengalami peningkatan dan sudah menyebar ke beberapa kecamatan.
Baca juga: Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar Yakin Pelabuhan Regional Penagi Dongkrak Ekonomi
Kasus ini sudah terjadi di empat kecamatan yakni Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut, Bunguran Selatan dan Pulau Tiga.
"Sekarang kasus secara keseluruhan sejak Januari sudah mencapai angka 32 kasus. Dan kita belum dapat meprediksi waktu kasus ini dapat dihentikan seperti di daerah-daerah lain di Kepri yang sudah berhasil mengatasi kasus DBD," papar Iswandi.
Terkait anggaran, ia menegaskan seluruh biaya yang dipergunakan dalam upaya pengentasan penyakit ini akan dicover pada APBD Perubahan 2024 mendatang.
"Kami sudah membuat keputusan seperti itu, sehingga anggaran tidak menjadi kendala penanganan DBD," pungkasnya.
Menanggapi saran dan pendapat itu, Wan Aris Munandar menegaskan bahwa penanganan kasus ini harus dipimpin oleh Kepala Daerah Kabupaten Natuna.
"Ok, jadi begini. Pak Bupati besok balik Natuna. Besok saya akan menemuinya biar beliau langsung yang jadi pimpinan penanggulangan ini," tegasnya.
Menurut Wan Aris, untuk mengatasi persoalan DBD ini harus ada tindakan besar dari pemerintah karena kasusnya sudah bersifat luar biasa.
"Maka saya minta pak Kapus dan Pak Camat menyusun rencana dulu sebelum kita melakukan tindakan besar ini," pesannya
Ia kembali menegaskan, kasus DBD ini harus segera diatasi untuk menghindari tingkat penyebaran yang lebih luas.
"Kalau mengenai anggaran saya akan kawal hingga lolos di APBP nanti," ujarnya.
Setelah melakukan koordinasi di Puskesmas Bunguran Timur, Wan Aris Munandar, Kapuskesmas Bunguran Timur, Camat Bunguran Timur dan Kabid Pencegahan dan Pengedalian Penyakit langsung meninjau ke RSUD Natuna tempat pasien DBD dirawat.