KARIMUN TERKINI

Bupati Karimun Aunur Rafiq Minta Lampu Colok Tetap Ada, Tradisi Melayu saat Ramadan

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Septyan Mulia Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FESTIVAL LAMPU COLOK DI KARIMUN - Festival lampu colok di Karimun saat malam Tujuh Likur di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Tradisi ini masih terselenggara saat Ramadan di Karimun.

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Bupati Karimun, Aunur Rafiq menyebut jika dirinya telah meminta agar lebih mengedapankan festival lampu colok dibanding dengan kegiatan lainnya.

Lampu colok merupakan tradisi atau kebiasaan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dalam menyemarakan bulan suci ramadan.

Biasanya lampu colok terbuat dari kaleng minuman bekas dan sumbu kompor. Kemudian lampu itu digantung ke kayu yang tertancap ke tanah dilengkapi kawat sebagai dinding.

Lampu colok yang dinyalakan ini juga beraneka berbentuk umumnya masjid, dan pada sisi kiri - kanan jalan dipasang ratusan bahkan ribuan lampu menghiasi ruas jalan.

Ditambah pula aroma minyak tanah dan kepulan asap yang menghitam menyelimuti pemandangan di malam tujuh likur Ramadan.

Festival lampu colok ditahun ini yang sempat menjadi isu ditiadakan.

Baca juga: Ramadan di Karimun Memang Beda, Ada Festival Lampu Colok saat Malam 7 Likur

Namun pihak Dinas Pariwisata Karimun juga telah merilis brosur pendaftaran hingga hadiah yang akan diberikan bagi para pemenang.

"Kalau bisa yang lain dihilangkan saja, lampu colok ini yang kami kedepankan. Karena lampu colok ini suatu kebiasaan atau tradisi yang menciptakan nuansa Melayu tempatan dan muatan lokal," ujar Bupati Rafiq, Minggu (24/3/2024).

Menurutnya, bulan Ramadan atau mendekati Syawal banyak para perantau asal Karimun yang pulang kampung atau mudik lebaran.

Sehingga, keberadaan lampu colok merupakan hiburan dan bahkan bisa berkontribusi bagi sektor pariwisata di Karimun.

"Mudah-mudahan berkontribusi untuk wisata. Terlebih di bulan Ramadan ini kan banyak yang balik kampung. Itulah salah satu hiburan. Sehingga suasana Ramadan dan suasana Syawal dapat kita rasakan," ujarnya.

Bupati Karimun Aunur Rafiq berpesan untuk tidak mengejar hadiah.

Baca juga: Festival Lampu Colok dan Hias Karimun Tahun Ini Digelar Lagi

Ia menginginkan festival lampu colok bertujuan mempertahankan tradisi yang menjadi daya tarik Kabupaten Karimun di bulan Ramadan.

"Kepada masyarakat janganlah dikejar hadiahnya, tapi semaraknya lampu colok di malam-malam tujuh likur itu sangat memberikan daya tarik,"sebutnya. (TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkini