Karena bahan baku tersedia, jadi cukup mudah untuk mengumpulkan bahan baku. Jadi di saat yang lain kesulitan bahan baku, tapi kami melimpah.
TB: Permintaan dari luar banyaknya yang mana bu?
TS: Lebih ke home dekor ya, seperti hiasan, furnitur, lebih seperti meja kursi.
Dan yang kecil-kecil itu lebih kayak souvenir. Karena kami juga ada buka gerai di beberapa galeri kayak resort di Batam, Kepri.
TB: 2018 ke Amerika, itu perdana keluar negeri atau sudah beberapa kali?
TS: Itu yang perdana, justru Malaysia, Singapura belum pernah ke sana saat itu dan belakangan.
Baca juga: Warga Nongsa Batam Mendulang Rupiah dari Eceng Gondok, Omzet Rp 5 Juta Sebulan
Kebetulan waktu itu memang mengikuti beberapa pelatihan dari Dekranasda, bagaimana cara iklan di google bisnis. Jadi belajar digital lah.
TB: Cerita awalnya seperti apa bu hingga kerajinan eceng gondok ini bisa ekspor ke Amerika dan ketemu buyer dari sana?
TS: Kebetulan waktu itu memang dari dinas kan ada mengadakan bazar dan kami diikutsertakan bazar.
Dari bazar tersebut kami jumpa begitu banyak orang dan kami sediakan kartu nama. Dan ketemulah buyer dari Amerika itu.
TB: Proses kerja sama dengan buyer saat itu lama nggak?
TS: Tergantung permintaannya banyak atau sedikit. Kalau banyak kami dikasih waktu sekitar 1 sampai 2 bulan. Tapi kalau sedikit, kami ditentukan tanggal berapa sudah harus siap.
TB: Pertama kali ekspor ke Amerika, berapa lama ibu dikasih waktu untuk menyiapkan produk?
TS: Waktu itu saya kan karena dari mulai hubungin ada sekitar 1 bulan lah.
Mereka waktu itu butuh tas, jumlahnya tidak sampai ratusan.