Pilpres 2024

PDIP Trauma Dibohongi Gibran, Hasto Ragukan Rencana Pertemuan Jokowi dengan Megawati

Editor: Khistian Tauqid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai PDIP dan Gibran sama-sama ingin mendapatkan simpati publik dengan menjadi korban kezaliman

Akan tetapi, lanjut Hasto, jawaban Gibran itu dianggap bohong karena akhirnya putra bungsu Presiden Jokowi itu resmi mendaftarkan sebagai cawapres pada akhir Oktober 2023.

Hasto menyatakan, kebohongan itu menjadi bagian dari strategi.

Hal itu ia sampaikan karena PDIP mendapatkan informasi bahwa pencalonan Gibran sudah diatur keluarga Jokowi jauh sebelum pendaftaran pasangan calon Pilpres 2024.

Sebelumnya, Gibran menyatakan, seharusnya silaturahmi diperbolehkan karena tujuannya baik.

Apalagi momentum lebaran.

"Silaturahmi kok dilarang. Silaturahmi untuk tujuan yang baik harusnya diperbolehkan. Kan masih dalam suasana lebaran," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/4/2024).

Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Jokowi tidak bisa langsung bertemu Megawatidi momen Lebaran 2024.

Terkait komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Megawati soal jadwal pertemuannya itu, Gibran meminta menunggu perkembangan.

"Ya nanti tunggu aja update-nya," jelas dia.

Suami Selvi Ananda itu menilai warga dan kader PDIP akan senang jika Megawati memberikan izin kepada Jokowi untuk bertemu.

"Pasti warga, kader PDIP pasti sangat senang sekali kalau Bu Mega bisa memberikan izin untuk bertemu (Presiden Jokowi)," jelasnya.(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul "PDIP Ragukan Ucapan Gibran soal Wacana Pertemuan Megawati-Jokowi: Kita Sudah Berapa Kali Dibohongin"

Berita Terkini