BATAM, TRIBUNBATAM.id - Inilah daftar 7 berita populer Batam dan Kepri, Kamis (27/6/2024).
Ada beberapa berita menarik perhatian pembaca Tribunbatam.id dalam beberapa jam terakhir.
Di antaranya, anak yang aniaya ibunya di Batam dipulangkan ke rumah.
Lalu, dua ruko di Tanjunguban dieksekusi PN Tanjungpinang karena kredit macet.
Lainnya masih terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kepri.
Pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Sistem PPDB SMK Bintan Buat Pusing, Banyak Calon Siswa di Tanjunguban Terlempar ke Kijang
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah orang tua calon siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bintan dibuat bingung.
Sistem baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang ditetapkan di Bintan dinilai tak sesuai.
Beberapa waktu lalu, banyak calon siswa yang semula mendaftar ke SMK negeri di Tanjunguban, namun terlempar ke SMK negeri di Kijang atau Gunung Kijang.
Seorang warga Tanjunguban, Endri mengatakan, semula anaknya mendaftar di SMKN 1 Bintan Utara di Tanjunguban. Namun setelah pengumuman anaknya diterima di SMKN di Kijang.
Baca juga: Pengumuman PPDB SMA Zonasi 2 Hari Lagi, Tumbur Minta Gubernur Terima Seluruh Siswa
Baca Selengkapnya
Kadisdik Kepri Banyak Ditelepon Orang Soal PPDB, Dimintai Tolong Masukkan Sekolah
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kepala Dinas Pendidikan Kepri (Kepri), Andi Agung dan Kepala Sekolah (Kepsek) di Tanjungpinang mengakui banyak panggilan telepon yang masuk selama proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Panggilan itu rata-rata berisi permintaan tolong, supaya anak atau anak saudara bahkan teman dari si penelepon dapat masuk ke sekolah yang dituju.
Terkait hal ini, Andi Agung dengan tegas menyampaikan, bahwa jawaban yang diberikan ke penelepon sudah disampaikan sesuai aturan.
“Kita jawab, sudah tersistem dan aturannya ada. Kalau memang sudah memenuhi kriteria jangan khawatir,” ucapnya, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Sistem PPDB SMK Bintan Buat Pusing, Banyak Calon Siswa di Tanjunguban Terlempar ke Kijang
Baca Selengkapnya
Anak yang Aniaya Ibunya di Batam Dipulangkan ke Rumah, Ini Alasan Polisi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Usai melakukan penganiayaan terhadap ibunya, AS (17) yang kemudian pergi ke Bandara Hang Nadim Batam dengan membawa pisau dapur beberapa waktu lalu menemui fakta baru.
Usai melakukan tes psikologi, Wakasatreskrim Polresta Barelang, AKP Thetio Nardiyanto mengatakan AS mengalami gangguan penyesuaian diri, dan kini ia harus menjalani rehabilitasi.
"Mengalami Gangguan Penyesuaian Diri. Yang mana karena situasi atau fakta yang tidak sesuai keinginannya membuat AS Depresi tingkat tinggi dan mengalami kesulitan mengontrol emosi," ujar AKP Thetio pada Rabu (26/6/2024) siang.
Ia melanjutkan hal yang melatarbelakangi remaja 17 tahun ini mengalami depresi tingkat tinggi terkait pilihan hidup yang menurut AS sulit.