PILKADA KEPRI 2024

Blak-blakan, Begini Langkah Politik Aunur Rafiq di Pilkada Kepri 2024

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Host Tribun Batam Thomm Limahekin bersama narasumber Bupati Karimun Aunur Rafiq, dalam podcast edisi politik, Senin, 15 Juli 2024 Pukul 14.00 WIB.

Namun tentunya dari visi yang diangankan menjadi terdepan dan dilandasi iman dan taqwa di jabarkan dengan misi yang telah di uraikan dalam program dan kegiatan.

Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Apresiasi CSR Bank Bedah Rumah Warga

Kegiatan inilah yang melekat dengan APBD dan itu kita ukur. Ternyata di periode pertama ada yang sudah dilakukan diantaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan, angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan, pembangunan insfrastruktur. Dan memang di periode pertama, saya merasa belum secara optimal dilakukan, untuk itu di periode selanjutnya kita ubah menjadi Karimun sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan dilandasi iman dan taqwa. Artinya membangunan kabupaten itu secara merata, kita punya 258 pulau, 58 berpenghuni, dan 42 desa yang tersebar di pulau-pulau, dan 29 kelurahan. Dari 42 desa ini tersebar di enam pulau-pulau yang ada, dengan alokasi dana desa itu dirasa tidak mungkin. Makanya kita bangun di Sugie Besar itu menghubungkan dari beberapa desa dengan jumlah 36 kilometer dan 26 kilonya itu sudah teraspal.

Kemudian di pulau Belat ada enam desa itu lebih kurang ada 25 kilo dan sudah lebih setengahnya teraspal. Pulau Durai, Ungar, Alai itu juga di jalannya kita fokuskan. Ada di Selat Mendaun ada 8 kilo yang sudah teraspal. Jadi di periode kedua dengan total 9 tahun sudah terbangunan jalan baik peningkatan maupun jalan baru sudah 286 kilo yang tersebar, kemudian jalan semenisasi ada 162 kilo, dan di kawasan industri ada 48 kilo. Jadi visi pembangunan yang berkeadilan sudah mulai dan di awali dengan pembangunan insfrastruktur meskipun belum semuanya.

Tapi kita harus tetap bersyukur, di bidang pendidikan, UMKM dengan melatih 6000 pelaku UMKM yang sudah kita berikan pelatihan kurang lebih 3000 yang telah diberikan sertifikasi.

Kemudian pelatihan tenaga kerja dari target 3000 sudah terealisasi 1700 sudah 85 persen berkerja bahkan ada yang diluar negeri.

Tapi tadi ditanyakan apa yang belum tercapai, yakni kesejahteraan dari masyarakat karna masih 5,9 persen ada masyarakat yang hidup dengan kemiskinan, tetapi itu sudah mengalami penurunan.

Kemudian angka pengangguran masih di atas 6,2 persen dan angka nasional di angka 4 persen, walaupun di provinsi masih di 6,9 persen. Tapi saya yakin dengan adanya BLK dan komitmen kita di tahun 2025 akan ditingkatkan.

Masyarakat juga harus memahami, saya tidak memimpin 9 tahun. Karna ada Covid-19 selama 2,5 tahun. Kemudian masa kerja saya yang harusnya 5 tahun dipotong 1,4 tahun hilang dan menjadi 3,9 tahun itu jika dikalikan dua periode hanya kurang lebih 6,3 tahun.

TB: Ketika bapak meninggalkan jabatan ini, apa yang bapak yakini masyarakat bisa mengenang bapak?

AR: Pertama pondasi iman dan ketaqwaan, disitu saya lihat bahwa pembangunan di bidang ketaqwaan berjalan dengan baik, rumah ibadah, TPQ dan paling penting pondasi fundamental yang kuat dan kokoh. Dengan itu mereka akan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki hari ini, jangan pernah melihat diri kita terkadang kita juga harus bercermin pada tetangga agar bisa di bandingkan dan direnungkan.

Saya kita, kepemimpinan itu harus bersama-sama dengan masyarakat. Rumah Bupati tak punya pagar artinya apa antara bupati dan masyarakat tidak ada jaraknya atau sekat.

Hari ini Karimun sudah ada shalawat yang bisa menjadi titipan saya sekaligus amal jariyah yang tidak terputus. Kebaikan seseorang akan dikenang apabila orang itu sudah tidak ada. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)

 

Berita Terkini